Teheran, sumbawanews.com – Menurut Siaran Kementerian Luar Negeri Iran, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengadakan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Jumat (28/10). Mereka membahas perkembangan terakhir terkait krisis Ukraina dan topik bilateral.
Amirabdollahian dengan keras menolak klaim tentang penggunaan drone Iran dalam perang di Ukraina. “Republik Islam telah memiliki pengalaman perang yang dipaksakan selama delapan tahun dan dengan demikian menentang perang di Ukraina, Yaman, dan di tempat lain,” ucapnya.
Dijelaskan, Iran memiliki hubungan baik dengan Rusia dan telah memiliki kerja sama pertahanan dari masa lalu. Tetapi kebijakan Iran terhadap perang Ukraina adalah untuk menghormati integritas teritorial negara, tidak mengirim senjata ke pihak-pihak yang bertikai, dan untuk hentikan perang dan perpindahan penduduk.
“Kebijakan Republik Islam Iran sepenuhnya transparan, didasarkan pada standar terpadu, dan menentang perang. Kami siap untuk mengadakan sesi teknis dengan partisipasi ahli militer antara kedua negara, tanpa perlu perantara apa pun,” tambah menteri luar negeri Iran.
Dia menggambarkan pernyataan beberapa pejabat Barat sebagai tidak berdasar dan merujuk pada upaya berulang Teheran untuk membantu mewujudkan gencatan senjata. Dan Iran siap membantu membangun gencatan senjata.
“Saya percaya Ukraina sebaiknya berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh beberapa politisi radikal di Eropa,” katanya.
Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, disebutkan memuji posisi Republik Islam Iran yang tidak mengirimkan senjata untuk digunakan dalam perang Ukraina. Dan pembicaraan antara delegasi militer teknis kedua negara itu penting.
Dia menunjuk kemerdekaan Ukraina dalam hubungan luar negerinya dan Ukraina tidak mengambil tindakan di bawah pengaruh pihak lain. Serta Ukraina berusaha untuk menjaga keamanan dan kegiatan kedutaan sesuai dengan konvensi internasional.
Melalui akun pribadinya, Dmytro Kuleba, menuntut Iran untuk segera menghentikan aliran senjata ke Rusia. Sebab digunakan untuk membunuh warga sipil dan menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina. (Using)