Moskow, sumbawanews.com – Menteri Luar Negeri Federasi Rusia S.V.Lavrov dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono setelah pembicaraan di Moskow, Selasa (17/06) mengungkapkan, keduanya membahas agenda bilateral, urusan regional dan internasional secara rinci.
Baca Juga: Menlu Indonesia Dijadwalkan Bertemu Menlu Rusia
“Kami memiliki kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang pertahanan, keamanan, termasuk keamanan informasi, dalam penegakan hukum, termasuk pemberantasan kejahatan dunia maya, perdagangan narkoba, dan ekstremisme. Kami berbicara mendukung penguatan kerangka hukum untuk interaksi kita,” ucapnya.
Disebutkan, keduanya mencatat adanya peningkatan kerja sama dalam bentuk latihan militer gabungan antara angkatan laut Rusia dan Indonesia. “Seperti biasa, negara kami, dengan mempertimbangkan pengalaman yang ada, siap mempertimbangkan keinginan teman-teman Indonesia kami di bidang kerja sama militer-teknis,” jelas dia.
Ditambahkan, Saat ini Rusia-Indonesia memiliki pemahaman bersama bahwa pertumbuhan omzet perdagangan harus didukung. selain perdagangan, juga memiliki keinginan bersama untuk melaksanakan proyek investasi bersama, terutama di sektor bahan bakar dan energi, tetapi juga di bidang lain, termasuk teknologi tinggi.
Untuk lebih memperdalam kerja sama ekonomi dengan sahabat-sahabat kita di Indonesia , penyelesaian perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa Timur (ЕАЭС) akan menjadi sangat penting. Dan Perjanjian tersebut sudah dalam proses.
“Kami berbicara tentang kerja sama yang telah terjalin selama puluhan tahun dan sangat dihargai oleh warga negara kami di bidang sains, pendidikan, dan pelatihan personel . Kami akan terus melatih warga negara Indonesia dalam bidang spesialisasi sipil dengan biaya dari anggaran federal. Kami siap menambah kuota jika ada yang berminat. Kami juga siap mendukung minat warga negara Indonesia untuk mempelajari bahasa Rusia yang terus berlanjut, dan di beberapa tempat bahkan meningkat,” jelasnya.
Keduanya juga mencatat kesamaan atau kedekatan posisi pada sebagian besar isu internasional, termasuk situasi di Timur Tengah, di wilayah Palestina dan serangan Israel terhadap Republik Islam Iran dan perlunya masyarakat dunia untuk melakukan segala upaya guna menenangkan situasi, meredakan ketegangan, dan bergerak untuk menyelesaikan masalah apa pun yang muncul di meja perundingan.
Rusai gembira bahwa Indonesia telah bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh. Dan menekankan bahwa kerja sama kita dalam kerangka ini akan berkontribusi dalam memperkuat prinsip-prinsip multipolar dalam politik dan ekonomi dunia.
Rusia-Indonesia memiliki kepentingan bersama agar situasi di kawasan Asia-Pasifik berkembang secara konstruktif , sehingga upaya untuk memperkenalkan unsur-unsur konfrontasi di sini tidak berhasil. Dalam konteks ini, hubungan antara Rusia dan ASEAN sangat penting.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman kita atas posisi seimbang mereka terkait konflik di Ukraina, atas pengertian mereka terhadap situasi dan betapa tidak produktifnya terlibat dalam upaya untuk meng-Ukrainakan agenda struktur dan format internasional mana pun,” kata Lavrov. (Using)
