Home Berita “Melala Minyak Medo” Meramu Minyak Sumbawa di Anjungan TMII

“Melala Minyak Medo” Meramu Minyak Sumbawa di Anjungan TMII

Jakarta, SumbawaNews.com.- Kantor Badan Penghubung menyelengarakan Melala, meramu minyak Sumbawa di Taman Mini Indonesia Inda (TMII). Merupakan tradisi masyarakat Sumbawa turun temurun. Cukup legendaris untuk berbagai obat, serta untuk menambah keperkasaan pria.

Acara yang diselenggarakan di Anjungan NTB TMII Sabtu/02/2024, kemarin disaksikan oleh sejumlah undangan baik diaspora NTB maupun masyarakat Umum. Kegiatan ini kata Kepala Badan Penghubung NTB Jakarta, Sofyan SH guna memperkenalkan tradisi unik salah satu daerah di NTB yakni dari Sumbawa.

Melala Minyak Medo, artinya membuat minyak Sumbawa untuk obat, hanya dapat dibuat di bulan Muharam, atau hanya satu kali setahun pada bulan tersebut. Ramuan yang dibutuhkan tidak mudah diperoleh. Sekitar 44 jenis tumbuhan, akar, akaran, bijian. Di luar bahan lain, seperti sarang burung walet, madu, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan 2-3 liter minyak Sumbawa, serta 2-3 kg “tai lala” (ampas minyak) setidaknya dibutuhkan 100 butir kelapa tua dengan serabut dalam warna merah. Begitu pula bahan lain yang biasanya diambil di hutan-hutan Pulau Sumbawa.

Melala, di anjungan TMII kemarin, adalah “minyak” dan “tai lala” yang khusus untuk keperkasaan pria. Menghabiskan 100 butir kelapa, dan lebih dari 50an ramuan dan memperoleh 3 an liter minyak dan sekitar 3 kg ampas (Tai lala) yang harus direbus sekurang-kurangnya 5 jam hingga hanya sari yang tersisa. Minyak dan tai lala yang dihasilkan dalam acara kemarin dibagikan ke undangan.

Ini merupakan pertama kali, kegiatan ini diselenggarakan di anjungan Taman Mini. Ke depan kata Kepala Badan Penghubung NTB direncanakan akan memperkenalkan tradisi unik sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat secara bergantian, sehingga keberadaan anjungan NTB dapat dimaksimalkan. (MG)

Previous articleRusia Uji Peluncuran RS-24 Yars
Next articleBermodal Semangat, Tenaga Prajurit Satgas TMMD Kodim Karangasem Seolah Tak Ada Habisnya
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.