Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Agus Okak “Bawa-Mengas”, menyerukan kepada masyarakat agar mendukung calon tersebut, yang dianggap mampu membawa aura positif dan kesejahteraan bagi Tau dan Tana Samawa. Demikian disampaikan dalam pernyataan publiknya, di depan ratusan masyarakat Pelat yang memadati lapangan sepak bola Desa Pelat, Kamis (07/24).
Baca Juga: Kampanye Marathon pada Lima Desa di Kecamatan Moyo Hulu, Pasangan Rasa Paparkan SiRASA Ketenagakerjaan
ia menegaskan, perjuangannya bukan sekadar soal politik, melainkan panggilan untuk mewujudkan harapan masyarakat yang menginginkan pemimpin yang jujur, amanah, dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Dukungan yang diberikan oleh tokoh tersebut beserta para pendukungnya diharapkan akan memberikan energi baru dalam kampanye dan meningkatkan peluang kemenangan bagi Calon Bupati dan Wakil Bupati yang didukung.
Dengan langkah ini, Agus Okak berharap, masyarakat dapat bersatu dalam satu tujuan. yaitu membawa pemimpin yang mampu mengayomi dan membangun daerah dengan baik, sesuai dengan amanat rakyat.
“Memilih Bupati dan Wakilnya bukan proses coba coba, melainkan keseriusan sikap dalam memutuskan figur yang layak untuk kita berikan mandat untuk mengayomi kita masyarakat. Dan pilihan yang tepat untuk kita dukung hanya Paslon Nomor 4, Barema Mo Jatu Samawa,” tegasnya.
Anggota Dewan Dprd Sumbawa dari Fraksi Golkar, Ade Mudita Noor Syamsu, mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas dengan melihat rekam jejak Calon yang di usung. Calon yang tidak pernah tersangkut proses hukum.
“Calon yang lain baru berjanji, namun pilihlah yang pasti sudah berbuat untuk Daerah kita tercinta ini, yakni passngan Mo-BJS,” kata dia.
Politisi Golkar lain, A. Rahman Alamudy menegaskan, Pasangan Haji Mo ini pasangan yang sangat faham tentang cara memimpin Sumbawa ke arah lebih baik. Sebab bukan hanya paham tentang bagaimana mengelola birokrasi, tetapi juga mengerti seluk-beluk pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur yang dibutuhkan Daerah tercinta kita ini.
“Mereka tahu betul cara mengoptimalkan potensi lokal dan membawa investasi yang akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Abi Mang, sapaannya.
Ia juga menyebutkan, pasangan Paslon Nomor 4 memiliki rencana strategis untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan yang akan mendukung perkembangan jangka panjang daerah. Dan itu sudah tertuang dalam 11 Program Kerja MO-BJS.
“Saya percaya, dengan komitmen dan pemahaman mereka, daerah ini bisa menjadi lebih sejahtera dan kompetitif di tingkat nasional,” tegas tokoh Senior Politik ini, seraya mengajak masyarakat Desa Pelat untuk mendukung pasangan Haji Mo BJS yang memiliki kemampuan dan visi yang nyata.
Calon Wakil Bupati Sumbawa, H. Burhanuddin Jafar Salam, SH, MH., atau lebih akrab di sapa BJS, menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tidak tergoda oleh janji-janji uang atau imbalan apa pun demi memenangkan salah satu calon Bupati. Dan menekankan bahwa hak memilih adalah hak yang mulia, yang harus dijaga dengan hati nurani dan kebijaksanaan, bukan dengan iming-iming materi yang bersifat sementara.
“Mari kita memilih dengan nurani, bukan karena uang,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan pemilu sebagai momentum perubahan ke arah yang lebih baik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk memilih pemimpin yang benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat. “Pilihlah calon yang benar-benar mampu membawa kesejahteraan, kemajuan, dan keadilan bagi kita semua, bukan karena godaan uang semata. Masa depan daerah ini ada di tangan kita bersama,” ucap BJS.
Ditambahkan, Dalam pemilihan kepala daerah, ketika calon bupati membeli suara, hal ini menunjukkan adanya praktik politik uang yang dapat merusak integritas demokrasi dan bermasyarakat. Pada dasarnya, suara pemilih dibeli untuk memenangkan kursi kekuasaan, bukan berdasarkan kemampuan atau visi mereka dalam memajukan daerah. Fenomena ini menggambarkan bagaimana kepentingan pribadi dan kekuasaan sering kali lebih diutamakan daripada kesejahteraan masyarakat.
Tidak realistis untuk berharap perubahan positif jika pemimpin yang terpilih mengandalkan cara-cara curang. Kepentingan rakyat cenderung terabaikan karena fokus utama pemimpin tersebut adalah untuk “membalas” investasi politiknya, bukan memprioritaskan pembangunan dan pelayanan publik. Hal ini dapat berujung pada pemerintahan yang korup, inefisiensi, dan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat luas.
“Perubahan sejati membutuhkan pemimpin yang tulus melayani rakyat dan berkomitmen pada nilai-nilai transparansi dan keadilan. Maka, memilih dengan hati nurani dan tidak tergiur politik uang adalah langkah pertama menuju pemimpin yang layak dipercaya,” tegasnya. (Using)