Home Berita Masalah Kemiskinan Di NTB,  Masih Tinggi.

Masalah Kemiskinan Di NTB,  Masih Tinggi.

Mataram,sumbawanews.com,- Provinsi Nusa Tengga Barat (NTB) belum bisa terlepas dari angka kemiskinan yang tinggi.

Menurut Sirajul Muttaqim yang membidangi masalah angka kemiskinan di Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan permasalahan pengentasan kemiskianan di NTB karena teejadinya pemberian bantuan sosial tidak tepat sasaran.

Walaupun dari bantuan pangan dari program pangan nasional yang menggunakan program PPPKE sebanyak 600 ribu Kepala Keluarga terdapat keluarga yang tergolong mampu namun diberikan bantuan.

Demikian juga dalam hal pemberian modal pemberdayaan yang bersumber dari DPRD Provinsi NTB yang diklaim tidak tepat sasaran.

“Kita berharap penerima bantuan itu harus menggunakan data DTKS dan PPPKE sehingga jelas capian penurunan angka kemiskinan” kata Sirajul Muttaqim dalam wawancara dengan sumbawanews.com di kantornya pada Rabu, 5 Februari 2025.

Dia yakin dengan menggunakan data DTKS angka kemiskinan bisa ditekan ke level yang lebih rendah. Ia mengambil gambaran pada angka kemiskinan NTB berada pada angka 13,85 persen kemudian turun di periode Maret 2024 sebesar 0,9 persen dan pada periode September 2024 turun sebesar 1 persen menjadi 11,9 persen.

Menurutnya, segala bentuk pemberian dari Kemnterian Sosial seperti PKH Sembako ataupun dalam bentuk uang tunai hanya mengcover sebagian dari kuota kemiskinan di NTB karena harus terbagi dengan wilayah di seluruh Indonesia.

Bagi masyarakat yang tidak mendapat sentuhan program tersebut namun masuk dalam DTKS diharapakan disentuh menggunakan Dana Desa.

Seharusnya kata dia yang belum mendapatkan bantuan dari Kementerian disentuh menggunakan Dana Desa agar penanganan masalah kemiskinan tidak tumpang tindih bisa tepat sasaran.

Ditanya mengenai langkah kebijakan yang bisa ditempuh untuk menekan angka kemiskinan ia mengatakan pernah melakukan stickerisasi atau memberi lebel sticker bagi mayarakat penerima bantuan namun masyarakat diklaim tidak keberatan ditempel sticker yang penting dapat bantuan. Maslah ini menurutnya perlu ada kerjasama antara tokoh masyarakat, agama, pemuda untuk memberi kesadaran masyarakat untuk merubah sikap miskin. (Zainuddin)

Previous articleTambang Masih Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ditengah Kontraksi Ekonomi Nusa Tenggara Barat Triwulan IV-2024
Next articlePanglima TNI Ikuti Pertemuan CHODs Secara Virtual
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.