Sumbawa Besar, sumbawanews.com – M. Fauzi, Pemuda Penggerak Petani Tembakau Wilayah Timur Kabupaten Sumbawa, Senin (05/12) mendorong perluasan areal tanam tembakau di Kabupaten Sumbawa. Sebab tembakau memiliki potensi secara ekonomis untuk peningkatan taraf hidup petani, juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan pendapatan daerah.
“Tembakau ini kan ada feedback langsung kepada daerah, cash dia. Maka ini harus didorong bersama-sama,” kata dia yang juga Anggota DPRD Sumbawa.
Ia mengakui, masyarakat petani Sumbawa belum mengenal potensi komoditi tembakau. Sehingga dibutuhkan rangsangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Apakah stimulan itu melalui swasta, BUMD, BUMN. Disini pemerintah daerah harus mengambil peran untuk memfasilitasi,” ucapnya.
Namun sebagai langkah awal, yakni merubah pola pikir masyarakat petani, agar tergerak dan menanam tembakau. “Pola pikir dulu untuk didorong. Bahwa tembakau hasilnya lebih menjanjikan jika dibandingkan jagung misalnya,” jelasnya.
Ia meyakini, upaya untuk merubah pola pikir dan mengarahkan petani untuk menanam tembakau tidak sulit jika dibandingkan diarahkan untuk menanam bawang merah. Sebab, hampir seluruh daerah di Kabupaten Sumbawa pernah mengenal dan menanam tembakau di masa lampau.
“Orang-orang tua kita dulu pasti hampir pernah tanam tembakau. Paling tidak untuk konsumsi pribadi, karena dulu pasarnya tidak jelas. Nah sekarang pasar tembakau sudah jelas ini,” ujar dia.
Ia yang mengaku telah menanam tembakau sejak beberapa tahun silam mengungkapkan, keuntungan per hektare tanaman tembakau bisa dia bahkan tiga kali lipat keuntungan komoditi jagung dalam areal tanam yang sama. Selain itu, tanaman tembakau tidak membutuhkan perawatan dan modal seperti jagung.
“Dia (tembakau) bahkan bisa tumbuh dengan subur hanya dengan siram seadanya. Jadi kita bisa tanam saat musim tanam kedua atau ketiga. Dan kita tidak perlu khawatir dengan hewan pengganggu,” jelasnya.
Ia juga menekankan perlunya kebijakan pemerintah daerah untuk mengembalikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) kepada petani tembakau, untuk perluasan areal dan peningkatan kualitas komoditi tembakau. “Ya karena kalau areanya makin luas, panennya makin banyak. Maka dana bagi hasilnya akan semakin besar juga kepada daerah,” tegasnya, juga menambahkan, dan untuk jangka panjang, komoditi tembakau juga harus didorong ke arah industrialisasi. (Using)