Home Berita Lembaga Amil Zakat Jangan Asal Broadcast ke Calon Donatur

Lembaga Amil Zakat Jangan Asal Broadcast ke Calon Donatur

Jakarta, sumbawanews.com.- Pengelola Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus mempunyai data calon donatur terlebih dahulu untuk dianalisa sehingga tidak asal-asalan mem-broadcast targetnya. LAZ bisa memanfaatkan artificial intelligence untuk menganalisa calon donatur.

“Jangan asal broadcast ke calon donatur. Nantinya tidak ada tanggapan dari calon donatur,” kata Direktur Utama DeftID Dea Sunarwan di acara Expert Talk yang diadakan Akademizi, Selasa (24/9/2024). “Mayoritas LAZ belum memiliki pusat database dan terintegrasi,” jelasnya.

Untuk menggalang donasi bisa menggunakan data driven fundraising approach yaitu memahami tren dan preferensi audiens berbasis data, memungkinkan lembaga untuk membuat kebijakan keputusan informasi yang akurat. “Tujuannya meningkatkan efektivitas penggalangan dana dengan cara yang lebih personal, tepat sasaran, dan berbasis bukti konkrit,” tegas Dea Sunarwan.

Ia mengungkapkan langka-langkah dalam menerapkan data driven fundraising approach di antaranya pertama, kumpulkan dan benahi data. Pastikan lembaga memiliki master database donatur yang berisikan riwayat transaksi, info demografis dan interaksi.

Kedua, pelajari dan analisa data. Pelajari databae yang dimiliki, dapatkan wawasan tentang perilaku dan preferensi donatur dalam hal berdonasi kepada lembaga. “Ketiga, segmentasi donatur. Segmentasikan  donatur berdasar kontribusi mereka, frekuensi donasi, dan keterlibatan mereka dengan kampanye program yang pernah mereka ikuti,” ungkapnya.

Keempat, kata Dea Sunarwan, personalisasi layanan. Berdasarkan data yang ada, buatlah strategi layanan yang personal untuk setiap segmen donatur. Pilih saduran komunikasi yang tepat, seperti WA, Email, media sosial, atau bahkan telepon sesuai dengan preferensi donatur.

“Kelima, monitoring dan optimasi. Lakukan monitoring dari setiap layanan kepada donatur secara terus menerus untuk mengidentifikasi area yang bisa ditingkatkan. Lakukan A/B testing untuk menguji dan menentukan strategi yang paling efektif,” jelasnya.

Dalam proses pengumpulan dan analisis data yang tepat menggunakan data driven fundraising approach memerlukan SDM khusus yang memiliki kompetensi dalam hal analisa data. “Perlu pembiasaan dalam penggunaan alat untuk mengolah dan mengelola data,” papar Dea Sunarwan.(HS)

Previous articleKRI Diponegoro-365 Terima Kunjungan Kerja Tim Pusinfomar TNI
Next articleBakamla RI Evakuasi Long Boat Mati Mesin di Perairan Kota Tual
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.