Home Berita Kulifarm Kampanyekan Pengolahan Limbah Organik Dari Larva BSF

Kulifarm Kampanyekan Pengolahan Limbah Organik Dari Larva BSF

Taliwang, sumbawanews.com – Melalui Sosialisasi Program Kampung Iklim, Kamis (25/05) Kuli Farm mengajak pemerinta Desa untuk ambil bagian dalam pengolahan limbah organik di lingkungan masing-masing. Sekligus untuk menarik minat dan mengkampanyekan pengolahan limbah organik menggunalan larva dari Black Soldier Fly (BSF).

“Untuk pengolahan limbah organik rumah tangga, kita bisa mulai dari skala terkecil. Memilah sampah organik dan mengolah menggunakan larva dari BSF tersebut,” ungkap alimuddin, Owner dari Kulifarm, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Desa Sadar Iklim yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat di Aula Sekertaris Daerah.

Baca Juga : Produksi Sampah Meningkat di Masa Pembangunan Smelter

Menurutnya, berdasarkan data nasional sampah organik mencapai 60 persen dari data nasional. Sementara pemanfaatan atau yang mengelolah sampah organik sangat minim dibandingkan dengan pengelolaan sampah Anorganik.

“Dikecamatan Maluk saja yang hanya lima desa, pengepul sampah anorganik seperti botol air mineral, plastik dan emberan itu ada enam pengepul atau pemanfaatannya. Sementara untuk sampah organik hampir tidak ada sama sekali,” ungkap pemuda asal lingkar tambang tersebut.

Pengolahan limbah organik menggunakan larva dari lalat BSF memiliki beberapa manfaat. Selain dapat mengurai sampah dengan metode ini pengolahan dapat dilakukan skala rumahan tergantung dari volume sampah yang ingin dikelola.

“Untuk 1 meter persegi biopon bisa dimasukan 5 gram telur BSF, dan mampu mengurai sampah lebih kurang 75Kg,” jelas Ali.

Adapun produk dari hasil biokonversi limbah organik mengunakan BSF ini bisa dijadikan pakan alternatif bagi unggas dan ikan. “Selain sebagai pakan unggas dan ikat, residu dari proses biokonversi ini bisa dijadikan pupuk kompos yang bagus bagi tanaman,” lanjutnya dalam pemaparan materi.

Baca Juga : Pemuda Lingkar Tambang KSB Sulap Limbah Organik Jadi Pupuk dan Pakan

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup serta upaya mitigasi dan adaptasi akibat dampak perubahan iklim, tersebut juga di isi oleh narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tengga Barat, Ibu Suraya Fitriyati W, ST. M.Si. Dan juga narasumber dari perwakilan BPPI Jawa Bali Nusra, Nurhayati. Dan dihadiri oleh kepala desa, ketua BPD dan Juga Perwakilan pihak kecamatan. (Alie/Using)

Previous articleMantan Rektor Unila Profesor Karomani Divonis 10 Tahun Penjara karena Korupsi Sumbangan Penerimaan Mahasiswa Baru
Next articleBukan Dibagi Gratis, Caleg DPR RI Perindo Artis Aldi Taher Malah Jualan Atribut Partai
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.