Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumbawa menggelar Konsolidasi Pemuda dan Diskusi Publik, di Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (24/01). Kegiatan tersebut dilakukan untuk menjawab dan memfasilitasi pemuda untuk menjadi wirausaha.
“Kita tahu bonus demografi Sumbawa nyata kita lihat. Dan antusias teman muda membangun usaha ini lagi tinggi-tingginya. Namun kendala dari sisi akses permodalan,” kata Aryan Perdana, Ketua KNPI Kabupten Sumbawa, usai diskusi.
Dari persoalan tersebut, sehingga KNPI hadir untuk coba memberikan ruang, memberikan gagasan agar akses permodalan menjadi lebih mudah. “Dan dari sisi pemerintah, kebijakan pembangunan daerah itu harus berpihak kepada wirausaha muda,” katanya, juga menambahkan, Dari disusi yang menghadirkan Branch Manager Bank NTB Syariah Sumbawa sebagai nara sumber tersebut, Bank NTB mempunyai komitmen untuk membantu akses akses permodalan.
Baca Juga: Gandeng AMNT, KNPI Gelar Sosialisasi Ketenagakerjaan
Disebutkan, tiga rekomendasi dilharikan dari diskusi tersebut yakni, pengembangan wirausaha muda di sumbawa harus menjadi prioritas daam kebijakan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa.
Kemudian, Pemerintah daerah dan Bank NTB Syariah harus memberikan ruang dan menyediakan akses permodalan bagi wirausaha muda sumbawa melalui skema-skema perbankan. Dan, Pemberian akses bagi lapak UMKM pada lahan-lahan milik pemerintah daerah yang belum atau tidak termanfaatkan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Dedy Heriwibowo mengapresiasi inisatif KNPI untuk menggelar diskusi publik untuk mendorong pertumbuhan usaha muda di Kabupaten Sumbawa. Sebab Diskoperindag memberikan konsen dan perhatian masalah ini.
Sebab sangat penting dalam mengembangkan koperasi dan UMKM di Kabupaten Sumbawa. “Karena pelaku usaha ini adalah anak-anak muda, ujung tombaknya adalah mereka,” jelasnya.
Disebutkan, Disamping memfasilitasi, pemerintah juga menyediakan sarana-prasarana. “Kita punya pasar seketeng yang bisa dimanfaatkan untuk mefasilitasi mereka berusaha daripada menyewa tempat diluar dengan harga mahal. tapi dengan catatan, bersama-sama kami membuat ekosistem disana. di pasar brang bara kami membuka pasar milenial. sudah dirombak pasar itu menjadi lebih kondusif. disitu kita harapkan anak-anal muda untuk berkiprah, disamping kegiatan-kegiatan yang sifatnya insidentil,” jelasnya. (Using)