Tokyo, sumbawanews.com – Perdana Menteri Jepang, Kishoda Fumio, Jum’at (24/02) prihatin terhadap perilaku Rusia dari perspektif pencapaian dunia tanpa senjata nuklir dan memastikan keamanan. Hal tersebut bMengacu pada pengumuman Presiden Rusia Putin baru-baru ini untuk menangguhkan implementasi Perjanjian START Baru dan untuk terus memperkuat kekuatan nuklirnya.
Perdana Menteri Kishida menyatakan, ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan masyarakat internasional dan sama sekali tidak dapat diterima. Dan catatan 77 tahun tidak menggunakan senjata nuklir tidak boleh pernah dipatahkan oleh Rusia.
Kishida menjelaskan rencananya untuk sangat menekankan poin tersebut di KTT Hiroshima pada bulan Mei. “pesan yang jelas harus dikeluarkan mengenai hal ini tidak hanya dari G7 tetapi juga dari komunitas internasional yang lebih luas,” katanya, juga berharap untuk terus menjaga koordinasi yang erat antar G7 dalam forum multilateral lainnya termasuk G20.
Sanksi Rusia
Perdana Menteri Kishida mengumumkan, Jepang telah memutuskan untuk memberlakukan sanksi baru berikut terhadap Rusia. Yakni membekukan aset individu dan organisasi Rusia, menambahkan entitas ke larangan ekspor. Kemudian memperluas larangan ekspor ke barang-barang yang berkontribusi pada peningkatan kapasitas industri Rusia, seperti barang terkait drone, dan membekukan aset lembaga keuangan Rusia.
Ia menyatakan, sangat penting untuk mencegah pihak ketiga memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk menghentikan agresi Rusia sesegera mungkin. Dan berharap dapat bekerja sama dengan negara-negara terkait untuk mengatasi masalah ini.
Dukungan Ukraina
Dijelaskan, Jepang telah memutuskan untuk memberikan dukungan anggaran tambahan sebesar 5,5 miliar Dolar AS dan akan meminta persetujuan Diet untuk legislatif terkait. langkah-langkah, selain bantuan kemanusiaan dan dukungan anggaran yang diumumkan sebelumnya berjumlah sekitar 1,6 miliar Dolar AS.
Jepang juga telah mengimplementasikan dukungan yang disesuaikan dengan rakyat Ukraina. Seperti bantuan kemanusiaan dan keuangan serta bantuan di sektor energi, memanfaatkan kekuatan Jepang. (Using)