Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Uztad H. Faisal Saling, Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Sumbawa, mengajak masyarakat dan calon yang akan terlibat di Pemilu 2024 untuk menjaga kondusifitas. Dengan tidak membawa isu SARA, perpecahan dan intoleran, karena masyarakan Indonesia plural.
“Pemilu 2024 memang masih jauh, namun waktu berjalan begitu cepat. Tentu pemilihan umum ini memang harus berjalan kondusif,” kata Uztad H.Faisal Salim, di kediamannya, Senin (16/01).
Dikatakan, saat ini begitu banyak beredar berita-berita yang masih harus dicari kebenarannya dari segala sisi untuk meneguhkan hati terhadap berita-berita kita dengar. Namun suka ataupun tidak suka, demokratisasi didalam kehidupan harus berjalan dengan kondusif.
“Sehingga bakal calon presiden yang akan berkompetisi di 2024 ini, sebagai warga negara, sebagai masyarakat, sebagai tokoh agama, agar tidak membawa isu-isu SARA. Karena isu SARA ini merupakan isu yang sangat empuk untuk menimbulkan perpecahan ditengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” ucap ketua PD Muhammadiyah Sumbawa.
Dikatakan, isu SARA Akan memudahkan timbul intoleran, rakyat Indonesia, dan khususnya masyarakat Kabupaten Sumbawa adalah masyarakat plural. “Oleh karena itu, kami berharap semua steakholder, semua masyarakat untuk benar-benar tidak terprovokasi dengan pemikiran-pemikiran yang akan membawa perpecahan ditengah masyarakat,” tuturnya, juga meyakini, setiap agama tidak menginginkan, bahkan tidak ada ajaran agama yang mengajarkan perpecahan satu sama lain.
Ia mengajak seluruh pihak untuk betul-betul memegang teguh empat pilar kebangsaan. “Bukan hanya kita sebagai masyarakat, tentu juga kepada calon-calon presiden kita yang akan berkompetisi, bertarung tahun 2024. Kita masyarkat juga harus mampu melihat sejauh mana mereka memegang teguh empat pilar kebangsaan. Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ucap dia.
Ditegaskan, masyarkat dapat melihat kapasitas dan kapabilitas para calon terhadap empat pilar kebangsaan. Termasuk tidak melakukan black campaign terhadap calon lainnya.
“Kesemuanya ini yang harus kita perhatikan sebagai warga negara yang baik, sebagai masyarkat yang baik. Tentu kita sebagai warga negara yang baik, akan melakukan cek dan ricek terhadap kapasitas dan kapabilitas para calon tersebut. Kekurangan pada satu calon bukan harus merendahkan calon yang lain. Ataupun kelebihan yang ada pada calon yang lain bukan sebagai pembanding kekurangan calon yang lain. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang mampu menutup kekurangannya secara sempurna. Pasti ada titik yang membutuhkan orang lain,” jelasnya.
Sehingga warga negara yang baik, kita harus mampu menempatkan diri dengn sebaik-baiknya. Sehingga kondusifitas daerah, negara mampu dijaga Bersama-sama. (Using)