Addis Ababa, sumbawanews.com – Moussa Faki Mahamat, Ketua Komisi AU, menyatakan KTT AU ke-36 berlangsung pada saat konteks internasional ditandai dengan ketidakpastian yang mengkhawatirkan, dipicu oleh konflik geopolitik, tata kelola ekonomi yang terfragmentasi, dengan konsekuensi yang tak terduga untuk Afrika. Demikian disampaikan sebagai Pembicara utama selama upacara pembukaan resmi yang berlangsung di Mandela Hall Pusat Konferensi AU, didepan Para Kepala Negara dan Pemerintahan Uni Afrika (AU/African Union) saat Sidang Biasa ke -36, Sabtu (18/02) di markas AU di Addis Ababa, Ethiopia.
“Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi global telah kehilangan momentum dan inflasi meningkat lebih tinggi. Menghadapi situasi seperti itu, sangat penting bagi Negara Anggota kita untuk memutuskan, dengan tekad, dalam pilihan ekonomi dan pembangunan mereka. Aktivasi berbagai mekanisme ketahanan internal, solidaritas intra-Afrika, penerapan cepat lembaga keuangan Afrika, semuanya didukung oleh tata kelola yang baik menurut pandangan saya merupakan jalan menuju keselamatan,” Ketua AUC.
Ia menyerukan perlunya pan-africanism dari Negara Anggota dan menghindari “paradigma di mana kita melihat, tangan terlipat, rumah tetangga dibakardibakar”. Paradigma ini adalah bentuk penyerahan hati nurani kolektif yang tidak ada artinya berkaitan dengan budaya kita dan apalagi dengan peradaban kita, yang keduanya didasarkan pada gotong royong.
“Contoh mengejutkan dari kenyataan ini diberikan hari ini oleh negara-negara yang menghadapi terorisme, yang berperang, seringkali sendirian dalam ketidakpedulian umum,” ucapnya, juga menambahkan, Oleh karena itu perlu dipercepat dengan penetapan proyek integrasi ekonomi, dengan mengoperasionalkan AfCFTA (The African Continental Free Trade Area) , yang merupakan tema yang dipilih AU untuk tahun 2023.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, Uni Afrika mengambil langkah-langkah yang menginspirasi untuk membantu mewujudkan potensi yang sangat besar dari “benua besar ini”.
“Secara khusus, saya senang melihat fokus kuat Anda pada penciptaan lapangan kerja dan potensi besar dari Kawasan Perdagangan Bebas Benua Afrika,” ucapnya.
Ia mengatakan, hal tersebut merupakan jalur yang benar-benar transformatif menuju penciptaan lapangan kerja dan sumber kemakmuran baru bagi orang Afrika, terutama bagi kaum muda. “Perserikatan Bangsa-Bangsa bangga menjadi mitra Anda dan bekerja sama… Ikatan antara Uni Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak pernah sekuat ini. Tetapi saya juga menyadari ujian besar yang dihadapi Afrika — dan dunia kita — di hampir setiap lini,” catat UNSG Guterres.
Ketua AU, Macky Sall, menyoroti beberapa tantangan yang harus diatasi Afrika. seperti efek global pemanasan, perubahan iklim, krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terorisme di benua itu, masih adanya konflik lama atau baru, dan kebangkitan kudeta. (Using)
