Home Berita Kerusuhan Kembali Meletus, Pesepak Bola Francis Bersuara

Kerusuhan Kembali Meletus, Pesepak Bola Francis Bersuara

Paris, sumbawanews.com – Pesepakbola Francis, Kylian Mbape, ikut berdua atas tewasnya Nahel. Dan meminta kekerasan di Francis diakhiri.

“Seperti semua orang Prancis, kami dikejutkan dan dikejutkan oleh kematian brutal Nahel muda. Pertama-tama, pikiran kami tertuju padanya dan keluarganya yang kami sampaikan belasungkawa tulus kami. Jelas, kita tidak bisa tetap tidak peka terhadap keadaan di mana kematian yang tidak dapat diterima ini terjadi,” kata Mbape, Sabtu (01/07).

Baca Juga: Lakukan Banyak penangkapan, Gerald Darmanin Puji Polisi Francis

Sejak peristiwa tragis kematian Nahel, kita menyaksikan ekspresi kemarahan rakyat yang substansinya dipahami, tetapi bentuknya tidak bisa disetujui. Datang untuk banyak dari lingkungan kelas pekerja, perasaan sakit dan sedih.

“Kita juga berbagi. Tetapi pada penderitaan ini ditambahkan bahwa membantu yang tidak berdaya untuk proses penghancuran diri yang nyata,” ucap dia.

Kekerasan tidak menyelesaikan apa-apa, apalagi ketika kekerasan itu mau tidak mau dan tanpa lelah berbalik melawan mereka yang mengekspresikannya, keluarga mereka, orang yang mereka cintai dan tetangga. “Properti Andalah yang Anda hancurkan, lingkungan Anda, kota Anda, tempat pemenuhan dan kedekatan Anda,” jelas dia.

Baca Juga : Protes Francis: 875 Orang Ditangkap, Ribuan Kendaraan dan Ratusan Fasilitas Umum Terbakar serta Ratusan Polisi terluka

Dalam konteks ketegangan yang ekstrem ini, warga tidak bisa tinggal diam dan kesadaran sipil mendorong untuk menyerukan peredaan, kesadaran, dan akuntabilitas. Bahwa aktor sosial, orang tua, kakak dan adik laki-laki dan perempuan, harus bekerja untuk memulihkan perdamaian di kota.

“Hidup bersama” yang melekat pada kita berada dalam bahaya, dan merupakan tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya,” ujar dia.

Ada cara lain yang damai dan konstruktif untuk mengekspresikan diri. Di sinilah energi dan refleksi kita harus terkonsentrasi.

“Waktu kekerasan harus diakhiri untuk memberi jalan bagi masa berkabung, dialog dan rekonstruksi,” kata Mbape. (Using)

Previous articleDandim 1710 Mimika Hadiri Upacara Hari Bhayangkara Ke-77
Next articleDanlantamal IX Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-77 Bhayangkara di Polda Maluku
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.