Sumbawa Besar, sumbawanews.com – H.Junaedi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa mengakui, membutuhkan suplay daging ayam dari luar daerah untuk memenuhi permintaan dalam daerah. Sebab produksi local, sejauh ini belum mampu memenuhi permintaan.
“Oleh karena itu, kita butuh memang daging ayam dari luar. Akan tetapi sesui arahan pimpinan kita harus mengatur, baik dari suplay maupun demandnya. Sehingga jangan sampai kita melarang akan tetapi kita tidak bisa menyuplay, akhirnya terjadi kelangkaan, inflasi dan gejolak harga,” kata dia di ruang kerjanya Jum`at (10/02).
Ia menegaskan, pemerintah akan mengambil Tindakan tegas terhadap setiap bahan asal ternak illegal yang datan dari luar daerah. Sebab, segala ketentuan lalu-lintas tersebut telah dituangkan dalam surat edaran bupati sumbawa.
“Jika ditemukan, maka akan dilakukan Tindakan seperti apa yang terjadi hari ini. Bongkar, ternyata tidak punya izin, tidak punya rekomendasi, tidak juga membuat sertifikat pelepasan atau KH-14 dari karantina poto tano. Kalau tidak punya dokumen yang sah ini, illegal Namanya. Insya allah kami akan terus mengawal ini, berkoordinasi dengan OPD lain. Termasuk sat pol pp, koperindag, maupun dinas pangan. Saya sudah melapor ke pak sekda, dan alhamdulillah pak sekda mendukung supaya ini ditertibkan,” tegas dia.
Ia juga berharap, agar seluruh pihak terkait lainnya dapat bersama-sama untuk melakukan penertiban bahan asal ternak, seperti karantina pertanian khususnya penyeberangan. “Kalau suplay dan demand kita bisa atur, terus masuknya daging dari luar bisa kita awasi dengan seksama insya allah kitab isa dorong peternak kita. Karena memang peternak kita mengeluh terkait dengan harga, karena pada saat panen tidak bisa menikmati harga yang cukup kompetitif karena memang panennya tidak pada saat permintaan tinggi,” tuturnya. (Using)