Beirut, sumbawanews.com – Kelompok Perlawanan Islam Lebanon, Rabu (22/11) mengklaim, operasi yang dilakukan sehari sebelumnya, menargetkan pasukan dan logistik Israel di Perbatasan Lebanon Israel.
Dikatakan, serangan di sektor timur menargetkan pasukan Israel yang sedang melakukan pemeliharaan peralatan situs Bayad Blida dengan senjata yang sesuai. Serangan tersebit menimbulkan korban.
Baca Juga: Diduga Ulah Israil, Dua Jurnalis Lebanon Tewas Usai Live
Selain itu, juga menargetkan Barak Yiftah (desa Quds di Lebanon yang diduduki), lokasi Al-Baghdadi dan posisi militer di sekitarnya. Al-Asi, Al-Manara, Al-Marj dan Tal Al-Tahihat menjadi sasaran senjata yang sesuai dan serangan langsung berhasil dilakukan.
Sedangkan di Sektor Barat, menargetkan posisi tentara dan kendaraan Israel di sekitar lokasi Raheb, dengan dua rudal Burkan. Kemudian di sekitar Barak Zarit juga dengan dua rudal Burkan.
Selain itu, juga menargetkan lokasi Ramya, barak Mitat – seberang kota Rmeish, di situs Al-Malikiyah, Hanita Horsh, di lokasi Raheb, dan situs Al-Malikiyah.
Balas Penargetan Jurnalis Al-Mayadeen
Selasa (21/11) sore, Kelompok Perlawanan Islam Lebanon juga mengklaim, menyerang posisi Pasukan Intelijen Militer Israel. Serangan dilakukan di sebuah rumah di pinggiran pemukiman Al-Manara, menggunakan dua peluru kendali. Serangan tersebut korban tewas dan terluka.
“Untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan sebagai respons terhadap sasaran musuh Zionis terhadap jurnalis Al-Mayadeen Channel, syahid Farah Omar dan syahid Rabie Al-Ma’ amari dan para syuhada sipil lainnya, dan sebagai tanggapan awal,” ucapnya. (Using)