Teheran, sumbawanews.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam pernyataannya Senin (10/10) waktu setempat mengatakan, Iran akan berdiri teguh dan tegas terhadap segala upaya pihak lain, terutama Barat dan AS, untuk menjatuhkan sanksi dan tekanan baru untuk hak istimewa dan pemerasan. Serta setiap tindakan pembatasan terhadap bangsa dan negara Iran.
Mengenai negosiasi pencabutan sanksi, Kanaani mengatakan, pendekatan Iran masih mengikuti jalur negosiasi. Bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang stabil yang mencakup kepentingan fundamental negara.
“Kami menekankan bahwa kami akan berdiri teguh dan tegas terhadap segala upaya pihak lain, terutama Barat dan AS, untuk menjatuhkan sanksi dan tekanan baru untuk hak istimewa dan pemerasan, serta setiap tindakan pembatasan terhadap bangsa dan pemerintah Iran,” tambahnya.
Dia menyayangnya, perilaku ganda negara-negara eropa sehubungan dengan masalah hak asasi manusia. “Sangat menarik bahwa pada saat yang sama mereka berbicara tentang penentangan mereka terhadap kekerasan dan pada saat yang sama menyarankan pemerintah Iran untuk menahan diri terhadap mereka yang mengganggu keamanan publik dan menghindari tindakan kekerasan,” katanya.
Ditegaskan, Iran telah menyatakan berkali-kali bahwa mendengarkan protes dan kritik dan percaya pada dialog. Dan sebagai pemerintah yang melindungi keamanan warganya, Iran tidak dapat lengah dari kekacauan dan kekacauan.
Dia berkata, mengenai perkembangan di Kaukasus Selatan, Posisi resmi Iran adalah bahwa perbatasan internasional dan geopolitik kawasan harus dihormati dalam setiap perkembangan. Dan bahwa tidak ada perubahan yang boleh dilakukan terhadap kepentingan Iran.
“Kami pasti mendukung penyelesaian damai dari perselisihan antara kedua negara dan kami percaya bahwa jalan terbaik adalah diplomasi dan negosiasi,” kata Kanaani.
Ditegaskan, Sedangkan Mengenai serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di London, Pemerintah berkewajiban untuk melindungi keamanan misi diplomatik sesuai dengan peraturan internasional, khususnya Konvensi Wina. “Sangat disayangkan bahwa mereka yang mengklaim bahkan tidak bertindak atas keamanan sebuah pos diplomatik,” ucap Kanaani. (Using)
