Home Berita Jatah Keluarga Sang Ketua Relawan

Jatah Keluarga Sang Ketua Relawan

Oleh: Soeharsono
Ex Projo

Siapa tidak kenal Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, Relawan Jokowi yang akhir akhir ini sering diperbincangkan terkait dugaan aliran Rp 40 Milyar untuk mendukung capres selain Ganjar.

FYI saja, sebenarnya Projo sudah terpecah berkali kali dan semua itu tidak lain akibat kekecewaan struktur Projo kepada Budi Arie.

Sumber kekecewaan itu antara lain tidak adanya keterbukaan anggaran, donatur dan penempatan relawan Projo di BUMN.

Baca juga: Jokowi Kian Meredup, Apa Kabar Habib Rizieq…?

Banyak struktural Projo merasa kecewa karena sumber dan pengelolaan anggaran yang tidak transparan. Kekecewaan tersebut memuncak ketika Budi Arie lebih mendahulukan dua adik kandungnya menduduki posisi penting di BUMN kelas satu diantara nya sebagai Komisaris di BTN dan Telkom.

Posisi Komisaris di BTN dan Telkom bukan saja bergengsi tetapi take home pay diatas Rp 100 juta perbulan dengan sekian banyak fasilitas termasuk asuransi lengkap dan kelas VVIP dan tantiem atau bonus tahunan yang bisa mencapai milyaran Rupiah tiap tahun.

Baca juga: Inilah Daftar Menteri dan Wamen Kabinet Jokowi Terkini Usai Reshuffle Juli 2023

Joke dikalangan relawan Projo mengatakan bahwa “bisnis jabatan relawan” Budi Arie Family total pertahun bisa dapatkan tidak kurang dari Rp 25 Milyar hanya dari gaji, fasilitas dan tantiem dua BUMN, sementara biaya kampanye Presiden Jokowi bukan dari kantong Budi Arie tapi dari donatur dan sumbangan suka rela relawan Projo.

Kekecewaan tersebut tentu sangat berdasar apalagi karena struktural Projo menganggap bahwa kedua adik kandung Budi Arie tidak berkontribusi dan berkorban dalam pemenangan Presiden Jokowi baik di 2014 maupun 2019. Struktural Projo yang merasa kecewa melihat bahwa Budi Arie lebih mementingkan keluarga nya sendiri di bandingkan struktural dan relawan Projo yang berkorban habis habisan untuk memenangkan Presiden Jokowi.

Baca juga: Kapuspen TNI: Pencopotan Banner Foto Capres Ganjar Pranowo di Lahan TNI Sesuai Prosedur Demi Jaga Netralitas

Ambisi harta dan tahta Budi Arie tentu sudah menjadi rahasia umum terlebih ketika di tahun 2019 Budi Arie sempat mengancam akan membubarkan Projo karena Presiden Jokowi mengangkat Prabowo menjadi Menhan. Entah Presiden Jokowi takut atau ada sebab lain, tapi tidak lama setelah ancaman pembubaran itu Presiden Jokowi mengangkat Budi Arie menjadi Wamendes.

Ambisi Harta dan Tahta ternyata tidak hanya menjadi milik politisi tapi ketua relawan juga bisa lebih buas pada harta dan tahta di bandingkan politisi.

Akibat dari buas nya satu ketua Relawan beimbas pada rusaknya nama dan nilai perjuangan para relawan yang lain, ibarat pepatah “Nila setetes, rusak susu sebelanga” atau “Tamaknya satu ketua relawan, rusak citra Relawan se Indonesia” **

Previous articleCERI Desak Presiden Joko Widodo Copot ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung
Next articleBerikan Jamdan, Dandim 1710/Mimika: Jaga Netralitas TNI Dan Fokus Dalam Penanganan Stunting
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.