Home Berita Jangan Tanggung Benahi Etika dan Moral Politik

Jangan Tanggung Benahi Etika dan Moral Politik

Oleh: Muslim Arbi

Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu

 

Setelah Menkopolhukam Mahfud MD mundur dari jabatan nya. Dengan alasan demi menjaga etika dan moral politik dan agar tidak terjadi konflik kepentingan. Publik akur dan setuju dengan tindakan mantan ketua MK itu.

 

Hanya saja. Jangan nya hanya Mahfud MD. Yang mundur. Kalau mau memberi pelajaran terhadap politik nepotisme dan dinasti yang sedang di pamerkan oleh Presiden Joko Widodo. Maka Mentri – Mentri lain nya juga harus mundur.

 

Karena apa? Praktek politik nepotisme dan dinasti adalah pelanggaran serius sistem berdemokrasi dan berkonstitusi saat ini.

 

Politik Dinasti dan nepostime adalah kanker ganas demokrasi dan konsitusi yang akan merusak dan merongrong negara bangsa yang telah berbenah setelah Reformasi 1998.

 

Di era Kekuasaan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto saja. Praktek politik Nepostisme dan dinasti tidak pernah di Republik ini.

 

Negeri ini sejak di proklamirkan belum pernah ada penguasa atau presiden yang secara sengaja membangun dan merusak negara proklamasi dengan sistem nepotisme dan dinasti seperti saat ini.

 

Praktek politik dinasti dan nepotisme saat ini harus di hentikan. Apalagi presiden dengan segala power yang di miliki mau praktekkan dinasti politik tanpa ragu dan rasa malu.

 

Etik kekuasaan dan moral politik kekuasaan seperti itu. Mesti nya di lawan oleh Para Mentri yang masih berada di kabinet nya. Para Mentri nya dapat memaksakan presiden stop dukung politik dinasti dan nepotisme atau para Mentri nya ramai2 mundur.

 

Kalau politik dinasti dan nepostime yang sedang di bangun oleh Presiden Joko Widodo saat ini tidak di hentikan. Pasti akan merusak sendi-sendi negara ini.

 

Rakyat dan kaum intelektual yang sadar akan negara demokrasi dan berdasarkan konsitusi akan lakukan perlawanan secara serempak. Dan itu akan mengancam persatuan dan kesatuan..

 

Mahfud MD seorang birokrat dan berbasis akademisi sudah menyadari itu. Sehingga mengambil langkah mundur dari Kabinet.

 

Para Mentri lain nya dapat mencontohi Menkopolhukam untuk menjaga Marwah dan Martabat negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan konsitusi.

 

Perlawan oleh para Akademisi dari berbagai kampus saat ini adalah upaya menyelamatkan demokrasi dan konsitusi negeri ini.

 

Seharusnya para Mentri menyadari itu. Dan lakukan mundur beramai-ramai demi tegak nya konsitusi dan demokrasi yang tergerus saat ini.

 

Surabaya. 2 Pebruari 2024

Previous articleJepang Ingin Berdamai Sembari Lanjutkan Sanksi, Rusia: Ogah
Next articleDitjen Migas, SKK Migas dan KLHK Bentuk Tim Usut Izin Angkut dan Simpan Kondensat PT Kimia Yasa
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.