Sumbawa Besar, sumbawanews.com – H. Ahmad Jamaan MY terpilih sebagai ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Sumbawa dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumbawa ke-9, yang berlangsung di Auditorium Universitas Samawa, Sabtu (27/05). Kemudia Ardi Suami sebagai sekretaris dan H. Lutfi Salim sebagai bendahara.
“Kita wajib bersyukur dan menerima amanah. Ini sebetulnya musibah besar bagi kami apalagi itu kepemimpinan. Innalillahi wainnailaihi rajiun,” katanya dalam pidato usai pemilihan.
Namun, pemimpin yang dipilih karena dukungan, tidak akan mempertanggungjawabkan sendiri. Sebab yang memberi dukungan juga akan ikut mempertanggungjawabkan.
Baca Juga : Peneliti BRIN Resmi di Laporkan Muhammadiyah Ke Polisi
“Tetapi karena dukungan. Insya Allah bukan hanya saya yang diminta pertanggungjawaban kelak, tetapi bapak-bapak yang memilih kami juga bertanggung jawab kepada allah SWT. Karena tanpa dukungan, tidak mungkin kami berdiri disini mewakili teman-teman kami yang juga diberi amanah serupa,” ujar dia, juga meminta dukungan untuk kelancaran program program Muhammadiyah kedepan.
Kedepan akan melakukan penguata idiologi Muhammadiyah diberbagai tingkatan. Baik tingkat daerah, cabang, ranting hingga amal usaha. “Seperti pesan Kyai Haji Ahmad Dahlan, yakni hidupilah muhammadiyah, jangan cari hidup di muhammadiyah,” ucapnya.
Selain itu, juga merevitalisasi amal usaha dan aset-aset yang ada. Seperti sertifikasi tanah wakaf, agar tidak diambil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dan ingin mengembalikan dakwah jamaah dari ranting. “Jadi bottom-up, bukan top-down. Agar memunculkan generasi-generasi penerus,” katanya.
Di tempat yang sama, TGH. Falahuddin, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB, menyampaikan selamat kepada pengurus terpilih. “Mudah-mudahan bisa melaksanakan amanah. Dan amanat ini kepada Allah SWT,” ucapnya.
Ia meminta, agar kepemilikan aset-aset dapat ditertibkan. Seperti sertifikat tanah-tanah yang telah diwakafkan kepada perserikatan.
Ia juga menekankan, gak milik amal usaha bukan di pengurus, tapi Perserikatan. Sehingga harus dijaga agar menjadi amal ibadah. (Using)
