Beijing, sumbawanews.com – Terkait pembakaran Al-Quran di Swedia, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, Selasa (04/07) dalam konfrensi pers mengatakan, China selalu menjunjung tinggi rasa saling menghormati. Inklusivitas dan saling belajar antar peradaban.
Baca Juga: Berbeda dengan Swedia, Putin Bakal Hukum Orang yang Berani Bakar Al-Qur’an di Rusia
Dan China dengan tegas menentang tindakan ekstremis yang menyerang keyakinan agama yang berbeda dan menghasut benturan peradaban dan segala bentuk Islamofobia. Peradaban Islam telah memberikan kontribusi penting bagi peradaban dunia.
Baca Juga: Buntut Pembakaran Al-Quran, Arab Saudi Panggil Dubes Swedia
“Iman Muslim dan perasaan keagamaan harus dihormati. Apa yang disebut kebebasan berbicara seharusnya tidak menjadi alasan untuk memicu konflik dan antagonisme antar peradaban,” katanya.
Dijelaskan, Presiden China, Xi Jinping mengusulkan Inisiatif Peradaban Global Maret ini. Ini menganjurkan kesetaraan, saling belajar, dialog dan inklusivitas di antara peradaban dan mengganti keterasingan dengan pertukaran, bentrok dengan saling belajar, dan keunggulan dengan inklusivitas.
Baca Juga: OKI Bahas Pembakaran Al-Quran di Swedia, Sekjen Minta Negara Anggota Ambil Langkah Terpadu dan Kirim Pengingat
“Tiongkok akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengadvokasi semangat Inisiatif Peradaban Global, mempromosikan pertukaran dan dialog antarperadaban dengan tindakan nyata dan bersama-sama menjaga keragaman peradaban dunia,” ucapnya. (Using)