Teheran, sumbawanews.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Rabu (21/09) Nasser Kanaani mengutuk posisi intervensionis Amerika Serikat dan Uni Eropa sehubungan dengan Ms. Mahsa Amini. Dan ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang tua Mahsa Amini yang berduka.
Ia menyarankan, agar negara-negara yang berupaya untuk mengintervensi untuk menghindari oportunisme dan penggunaan hak asasi manusia secara instrumental. “Negara-negara yang terkenal dengan sejarah panjang perang dan kekerasan di seluruh dunia tidak memiliki legitimasi untuk memberitakan hak asasi manusia kepada orang lain,” ucapnya.
Dengan melanjutkan kebijakan tekanan maksimum dan terorisme ekonomi yang gagal, Pemerintah AS adalah pelanggar terbesar hak-hak bangsa Iran, dan berpura-pura menjadi pendukung rakyat Iran dengan membuat klaim yang tidak terbukti dan mengadopsi posisi menipu. “Berdasarkan keyakinan dan nilai agama dan sejarah, hak asasi manusia memiliki nilai dan status yang melekat pada Republik Islam Iran,” katanya.
Kanaani menyesalkan beberapa negara mencoba memanfaatkan insiden yang sedang diselidiki sebagai kesempatan untuk mengejar tujuan dan keinginan politik mereka melawan pemerintah dan rakyat Iran. Dengan menyalahgunakan hak asasi manusia secara politik dan instrumental.
“Pendekatan ganda Barat dan menutup mata terhadap kejahatan terus menerus dari sekutu mereka di seluruh belahan dunia, termasuk terhadap bangsa Palestina yang tertindas, hanya akan mengarah pada kemunafikan Barat dalam masalah hak asasi manusia,” tegas dia.
Dia menyarankan, pemerintah-pemerintah ini untuk mengatasi situasi hak asasi manusia yang menyedihkan di negara mereka. Dan menghentikan upaya sia-sia untuk menciptakan hasutan di negara lain. (Using)