Phnom Penh, sumbawanews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, beberapa hari terakhir, intens melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk Menlu Rusia dan Mennlu Ukraina. Dan terkait dengan situasi perbatasan di kedua negara, terhadap kedua Menlu, Retno Marsudi kembali meminta kedua pihak menahan diri.
“Dalam beberapa hari ini saya juga lakukan beberapa pembicaraan per telepon antara lain dengan Menlu Rusia, Menlu Ukraina, Chairman dari Sasakawa Foundation, dan dengan Utsus Sekjen PBB untuk Myanmar, serta dengan beberapa perwakilan Organisasi Internasional,” kata Menlu, Kamis (17/02).
Dijelaskan, bersama Menlu Rusia, Indonesia membahas penguatan kerja sama bilateral, termasuk persiapan penyelenggaraan Indonesia-Russia Industrial Exhibition (INNOPROM). Dan terkait isu Ukraina, Indonesia menghimbau semua pihak menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi.
Sedangkan dengan Menlu Ukraina, dibahas mengenai persiapan rencana kunjungan Presiden Ukraina ke Indonesia tahun ini. Selain penguatan kerja sama politik, kedua negara sepakat juga sepakat mengenai perkuat kerja sama ekonomi antara lain melalui negosiasi PTA (preferential trade agreement). Dan terkait isu Ukraina, Indonesia menghimbau semua pihak menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi.
“Pembicaraan per telepon lain yaitu dengan Chairman Sasakawa dan Utsus Sekjen PBB dan beberapa pihak dari organisasi internasional dilakukan untuk tukar pandangan mengenai situasi Myanmar,” jelas Menlu. (Using)