Home Berita Herdiansyah: Susu Sumber Protein Hewani Terbaik untuk Anak

Herdiansyah: Susu Sumber Protein Hewani Terbaik untuk Anak

Iklan SKM yang menyesatkan masyarakat sudah berlangsung hampir 1 abad.

JAKARTA, Sumbawanews.com.- Kebutuhan protein hewani, dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi susu, telur, ikan ataupun daging. Pada anak, terutama jelang usia dua tahun, asupan protein tidak hanya mencegah stunting, namun juga untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak. Misalnya, dengan segelas susu dapat memenuhi kebutuhan harian gizi makro.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardiansyah beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, persoalan stunting juga dapat diatasi bila masyarakat meningkatkan konsumsi susu. “Selain bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, susu juga baik bagi imunitas tubuh dan mudah dicerna,” imbuhnya.

Hardinsyah mengingatkan, berbagai temuan dari hasil penelitian meta analisis telah menyanggah bahwa tidak benar bahwa susu dapat meningkatkan risiko kegemukan atau obesitas. “Justru, susu dapat menurunkan obesitas dan dapat mencapai tubuh langsing dan berotot,” katanya.

Meski demikian, konsumsi susu pada anak penting untuk diperhatikan mengingat tidak semua susu baik untuk dikonsumsi anak. Susu kental manis misalnya, meskipun masuk ke dalam kategori susu namun susu ini mengandung gula yang tinggi dan sangat sedikit kandungan proteinnya.

Ditegaskan bahwa asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandung, menjadi salah satu penyebab anak lahir stunting. “Artinya jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani,” jelas Prof. Hardiansyah.

Seperti diketahui memasuki perayaan Hari Gizi Nasional ke-63 tahun ini, Indonesia masih dihadapkan pada triple burden of malnutrition atau tiga beban malnutrisi. Ketiga beban yang dimaksud adalah stunting, wasting dan overweight.

Mengatasi hal itu, Pemerintah telah melakukan audit kasus stunting guna menemukan penyebab dan solusi penanganannya. Hasilnya, masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan makan masyarakat yang kurang asupan protein hewani.

Di kesempatan terpisah, Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) DPC Tangerang Selatan, Ari Retno, mengatakan perlunya kerja ekstra dari banyak pihak untuk mencegah kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

“Apalagi di Tangerang Selatan yang merupakan wilayah sub-urban, jadi perlu perhatian bersama untuk memperbaiki kebiasaan konsumsi kental manis oleh anak. Kita perlu sampaikan bahwa kental manis itu kandungan gulanya hingga 50%,” jelas Ari saat memberikan edukasi gizi untuk siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Maleo, Tangerang Selatan, Selasa 24/1/2023. (sn01)

Previous articleKocak! Gara-Gara Salah Beli Pangkat, Letnan Kolonel Disangka Letnan Jenderal TNI
Next articleBiden Umumkan Akan Kirim 31 MBT Abram ke Ukraina
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.