Home Berita Gudang Solar Ilegal AKBP Achiruddin Hasibuan, Pertamina: Tidak Ada Ijin

Gudang Solar Ilegal AKBP Achiruddin Hasibuan, Pertamina: Tidak Ada Ijin

Jakarta, Sumbawanews.com. – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara menegaskan usaha gudang penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga milik AKBP Achiruddin Hasibuan, tidak berizin dari Pertamina.

Area Manager Komunikasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera bagian Utara, Susanto August Satria, mengatakan, Pertamina tak mengenal usaha gudang penyimpanan BBM.

Baca juga: Bodong! KPK: Harley Davidson Milik AKBP Achiruddin Hasibuan

“Pertamina hanya mengeluarkan izin Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan usaha retail. Pertamina tidak pernah menerbitkan izin usaha gudang penyimpanan BBM. Usaha resmi dan legal yang memiliki wewenang menyimpan dan menjual BBM produk Pertamina hanya SPBU dan retail Pertamina,” ujar Susanto August Satria dikutip sumbawanews.com dari Tempo, Sabtu 29 April 2023.

Soal BBM jenis solar yang ditimbun di gudang tersebut, Susanto belum bisa memastikan asal muasalnya. Namun ia memastikan pembelian di SPBU Pertamina tidak bisa membeli dalam jumlah besar sudah menggunakan Kode Quick Response atau QR Code.

Baca juga: Kemenag Indramayu: Ada Non-Muslim di Shaf Sholat Pesantren Al Zaytun

“Jadi sejak 2022 hingga saat ini pembelian BBM subsidi termasuk solar di Sumut memakai QR Code. Tidak mungkin bisa membeli solar dalam jumlah ratusan liter. Tapi sebelum QR Code digunakan setiap membeli BBM subsidi, kemungkinan membeli solar dalam jumlah besar bisa saja terjadi,” tutur Susanto.

Gudang penampungan BBM diduga milik AKBP Achiruddin Hasibuan sudah beroperasi sejak 2018. Lahan gudang tersebut, kata salah satu tokoh masyarakat Jalan Karya Dalam, Kota Medan, berinisial LS, disewa Achiruddin Hasibuan dari salah satu warga bermarga Siahaan.

Baca juga: Ternyata Pimpinan Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang Dibui Karena Kasus Pemalsuan

“Saya sudah 20 tahun bermukim di Jalan Karya Dalam. Sepengetahuan saya tanah yang dipakai AKBP Achiruddin untuk gudang penyimpanan solar itu disewanya dari marga Siahaan yang bersebelahan dengan bengkel milik marga Saragih. Gudang penampungan BBM itu seingat saya sudah beroperasi sejak 2018.” kata LS kepada Tempo.

Hampir setiap hari, kata LS, dirinya melihat mobil box hilir mudik kedalam gudang. Ia menyebut warga sekitar gudang BBM, sebenarnya keberatan karena khawatir gudang tersebut terbakar karena menyimpan BBM.

Baca juga: Ibunya Dipecat dan Dipenjara, Anak Aiptu Rusmini Minta Keadilan Via Sosmed

“Tapi warga takut karena tahu gudang itu milik Achiruddin. Gudang BBM itu bekerja sama dengan salah satu perusahaan pengolahan minyak goreng di kawasan Pulau Brayan, Kota Medan.” ujar LS.

Pantauan Tempo, gudang seluas kurang lebih 50 x 25 meter itu telah dipasangi garis pembatas polisi. Pintu gerbang utama yang menghadap ke Jalan Karya Dalam, digembok dan dipasang garis polisi. Aroma khas BBM jenis solar tercium dari air diselokan depan gudang tersebut.

baca juga: Inilah 10 Cara Jokowi Menjegal Anies Baswedan Sebagai Capres 2024

LS mengatakan, satu orang pekerja sengaja membuka kran tangki penampung BBM dan membuang BBM ke selokan. Satu unit mobil box yang dalamnya dimodifikasi tempat menampung BBM juga dipasang garis polisi. Selain itu, tangki BBM ukuran 1.000 liter terlihat di dalam gudang yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah AKBP Achiruddin Hasibuan.(sn03)

Baca juga: Pasca PPATK Blokir Rekening AKBP Achiruddin, Kini KPK Turun Tangan

Previous articleBodong! KPK: Harley Davidson Milik AKBP Achiruddin Hasibuan
Next articlePasca PPATK Blokir Rekening AKBP Achiruddin, Kini KPK Turun Tangan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.