Home Berita Ganjar Mau Dipasangkan dengan Prabowo, PPP: Malam ini Dibahas

Ganjar Mau Dipasangkan dengan Prabowo, PPP: Malam ini Dibahas

JAKARTA, Sumbawanews.com. – Wacana terkait pasangan Capres – Cawapres Ganjar Prabowo menjadi pembahasan pertemuan malam ini antara Presiden Jokowi dengan enam Ketum Parpol yang sepakat membentuk koalisi besar.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy mengatakan enam ketua umum partai politik akan berhalal bihalal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Silaturahim tersebut juga berpeluang membahas dipasangkannya Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto lewat koalisi besar.

baca juga: Miris! UMP 2023 Jateng Terendah se-Indonesia tapi Ganjar di Dukung KSPSI dan Partai Buruh

“Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah, minus Nasdem. Berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” ujar pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangannya, Selasa (2/5).

Namun, potensi tersebut tentu bertolak belakang dengan kenyataan politik saat ini. Sebab, Prabowo oleh Partai Gerindra sudah diamanatkan lewat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk diusung sebagai calon presiden (capres).

baca juga: Ucapkan Selamat Hari Buruh, Ganjar Malah di Rujak Warganet

“Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres,” ujar Rommy dikutip Sumbawanews.com dari Republika.

Jika koalisi besar tak terwujud, pertemuan nanti malam akan akan memfinalisasikan distribusi kekuatan dari enam partai politik di pemerintahan. Adapun situasinya saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah menjalin kerja sama dengan PPP untuk mengusung Ganjar sebagai bakal capres.

baca juga: Terbongkar Settingan, Ganjar Lari Pagi di GBK Disambut Gegap Gempita via Lensa Kamera

Tersisa empat partai yang disebutnya belum menentukan sikap finalnya, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.

“Khususnya mega-mega proyek infrastruktur seperti IKN, jalan tol, bendungan, bandara, dan lain-lain. Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan, bahwa presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan dimotori oleh anggota parpol pendukung pemerintahan saat ini,” ujar Rommy.

baca juga: Siapa “Partai” Lawan Anies Sesungguhnya?

Adapun satu partai politik yang tergabung dalam koalisi pemerintahan tak akan ikut dalam silaturahim lebaran. Ketua DPP Partai Nasdem, Charles Meikyansah mengkonfirmasi bahwa partainya tak diundang dalam pertemuan tersebut.

“Yang jelas sampai saat ini tidak ada undangan ke Ketum Partai Nasdem, Pak Surya Paloh atau Sekjen, dan lain-lain,” ujar Charles saat dikonfirmasi.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas Misterius, Polisi Lakukan Autopsi

Kendati tak diundang dalam pertemuan itu, Partai Nasdem mengaku tak ada masalah dengan hal tersebut. Pihaknya menghormati keputusan Jokowi yang tak mengundang Partai Nasdem dalam silaturahim lebaran tersebut.

“Kalau dalam pemerintahan tidak ada yang pernah berubah dari Nasdem, mendukung pemerintahan Pak Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sampai selesai masa jabatannya,” ujar Charles. (sn03)

Previous articlePanglima TNI : Negara Kuat Karena TNI – Polri Kuat
Next articleFenomena Fase Bulan Purnama, Pesisir NTB dan Provinsi Lainnya Berpotensi Banjir ROB
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.