Paris, sumbawanews.com – Menurut keterangan resmi de l’Élysée (kediaman resmi Presiden Republik Prancis), Selasa (01/11) menyebutkan Presiden Francis, Emmanuel Macron, melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pebicat tersebut untuk membahas situasi dan perkembangan terakhir dalam serangan balasan Ukraina.
Dalam pembicaraan, Emmanuel Macron menegaskan kembali mobilisasi penuh Prancis untuk meningkatkan dukungan militernya untuk Ukraina sesegera mungkin, khususnya yang berkaitan dengan pertahanan anti-pesawat. Macron juga menyatakan tekadnya untuk membantu Ukraina melawan datangnya musim dingin. Ketika serangan Rusia telah sangat merusak infrastruktur pasokan listrik dan air negara itu.
Dia mengindikasikan, Prancis akan mengintensifkan dukungannya dalam hal ini dan berpartisipasi dalam mobilisasi internasional. Dan Kedua presiden sepakat untuk menyelenggarakan konferensi internasional di Paris pada 13 Desember untuk mendukung ketahanan sipil negara itu selama periode musim dingin. Pekerjaan persiapan dengan mitra lain Ukraina akan segera diluncurkan untuk tujuan ini. Dan kedua presiden juga menyepakati penyelenggaraan konferensi bilateral yang bertujuan memobilisasi perusahaan Prancis, yang akan diadakan pada 12 Desember.
Selain itu, Kedua presiden berbicara tentang penangguhan Rusia atas implementasi perjanjian ekspor gandum Ukraina melalui koridor laut. Presiden Francis mengecam keputusan sepihak Rusia yang sekali lagi merugikan ketahanan pangan dunia.
Mereka juga membahas situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia, di mana tekanan yang diberikan oleh tentara Rusia pada personel Ukraina semakin membahayakan keselamatan pembangkit tersebut.
Presiden Francis memuji transparansi yang patut dicontoh dari Ukraina, yang segera mengizinkan misi IAEA di tempat, untuk menunjukkan bahwa Ukraina sepenuhnya mematuhi perjanjian perlindungannya. Dan menolak tuduhan yang tidak berdasar atas tuduhan Rusia mengenai persiapan bom kotor. (Using)