Riyadh, sumbawanews.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan dalam pidato pada sesi pembukaan KTT Gabungan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab di Riyadh, Senin (11/11) mengatakan 50 ribu warga Palestina, 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan telah menjadi martir dalam pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan wilayah Palestina lainnya. dan di antara para martir adalah politisi, antara lain pemimpin perlawanan dan sayap politik Hamas yang mengupayakan gencatan senjata dan perdamaian.
Baca Juga: Temui Presiden Erdoğan, Menhan Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan RI-Turki
Menurutnya, Pemerintahan Netanyahu, di satu sisi meningkatkan ketegangan militer terhadap Iran. Dan di sisi lain, melanjutkan serangannya terhadap Lebanon.
Israel tidak dapat mentolerir bahkan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza, dan telah menyimpan bahan-bahan bantuan yang dikirimkan di Mesir selama berbulan-bulan. “Meskipun kita fokus untuk segera mencapai gencatan senjata, kita juga harus menemukan solusi mendesak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” katanya.
Dijelaskan, larang badan bantuan PBB UNRWA oleh parlemen Israel bertujuan untuk menghilangkan solusi dua negara dan mencegah pengungsi Palestina kembali. Dan Tujuan Israel adalah Pemukiman di Gaza berarti menghancurkan dan pada akhirnya mencaplok kehadiran Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Erdoğan mengatakan, meskipun segelintir negara Barat memberikan segala macam dukungan kepada Israel dalam hal militer, politik, ekonomi dan moral, sayangnya ketidakmampuan negara-negara Muslim untuk bereaksi telah menyebabkan situasi di lapangan mencapai titik saat ini. Sehingga sangatlah penting bagi negara islam untuk melanjutkan upaya-upaya dalam koordinasi untuk mengambil tindakan-tindakan yang bersifat koersif terhadap mereka yang melakukan genosida di Palestina, berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB.
Ditegaskan, negara islam tidak bisa membiarkan perbedaan pendapat dan sikap menghalangi mencapai tujuan bersama. Dan dengan tulus berharap saudara-saudara di Palestina dapat mencapai persatuan nasional di antara mereka sendiri.
“Sebagai negara Islam, kita harus memimpin langkah-langkah yang bisa diambil terhadap Israel. Pertama-tama, sangat penting untuk menerapkan embargo senjata terhadap Israel, mengakhiri perdagangan dengan Israel, dan mengisolasi Israel secara internasional kecuali agresinya berakhir,” ucap dia.
Ditmbaho, 52 negara dan dua organisasi internasional mendukung inisiatif negara islam untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel. termasuk dua anggota tetap Dewan Keamanan.
“Sebagai Turki, kami telah melakukan upaya-upaya memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel. Kami siap menerapkan semua proposal konkrit dan realistis yang akan membuat pemerintahan Netanyahu merasa bahwa pendudukan tanah Palestina ada konsekuensinya,” ujarnya. (Using)