Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan
Kalau zaman dahulu. Saat Soekarno Presiden berpasangan dengan Bung Hatta. Pasangan presiden dan wakil presiden itu : Soekarno – Hatta. Di kenal sebagai Dwi Tunggal.
.
Saat ini Dwi Tunggal ini hidup kembali. Meski jabatan Wapres di jabat oleh KH Maruf Amien. Publik anggap jabatan wapres saat ini sekedar pemanis saja. Biar ada wakil. Tapi apa pekerjaan wakil tidak jelas.
Baca juga: Cawe-Cawe Jokowi Berlanjut, Denny Indrayana: Jokowi Minta Nama Calon Menteri Ke Prabowo dan Ganjar
Sekali -kali wapres mantan ketua MUI pada acara yang sifat nya lebih banyak seremonial. Terkahir wapres Maruf Amien muncul saat di acara Puncak Bulan Bung Karno. Mendampingi Presiden Joko Widodo.
Lain hal nya dengan Luhut Binsar Panjaitan. Meski jabatan resmi nya sebagai Menko Maratin dan Investasi. Tapi saat ini di serahi 15 jabatan oleh Presiden Joko Widodo. Luhut, atau LBP yang mantan Mentri di Era Presiden Gus Dur itu. Berperan melampaui jabatan sebagai menko. Bahkan terkadang putusan Jokowi sebagai presiden pun bisa di batalkan ( di veto) oleh Luhut.
baca juga: Puncak Bulan Bung Karno di GBK, Politikus PDIP: Mega Menyerang Jokowi untuk Mundur
Rangkap jabatan Luhut sejati nya langgar UU kementrian. Tapi siapa yang bisa atur Luhut. Wong Jokowi aja sering di lawan ko.
Peran Dwi Tunggal Jokowi-Luhut saat ini. Dapat di lihat dari sejumlah rekam jejak peran – peran yang di mainkan Luhut.
Luhut menginisiasi perpanjangan masa jabatan Jokowi dan tunda pemilu beberapa waktu lalu. Meski itu langgar konsitusi dan gagal. Luhut tidak pernah di hukum. Meski sebarkan berita hoax soal Big Data yang tidak benar pun. Hukum tidak dapat menyentuh nya.
Baca juga: Milenial Kuatir Jika Ganjar Jadi Presiden
Sejumlah proyek gagal yang di tenagari Luhut berada di belakang nya. Bahkan sering rebutan pengaruh dengan Megawati mengendalikan Jokowi pun. Toh akhirnya Mega mengalah.
Mega terlihat mengalah di didikte Jokowi soal Capres PDIP yang jatuh ke Ganjar. Di tengarai peran besar Luhut.
Luhut di tengarai membujuk Surya Paloh agar menggugurkan pencapres Anies dari Pertemuan Luhut – Surya Paloh di beberapa kesempatan.
Baca juga: Ganjar Campuri Internal Daerah Lain, Warganet: Jika ada 38 Gubernur seperti Ganjar akan Kacau Sistem Pemerintahan
Setelah gagal Bujuk Surya Paloh agar gugurkan pencapresan Anies Baswedan. Nasdem di tekan dengan Mentri – Mentri Nasdem di jadikan pasien Kejaksaan dan KPK.
Proyek KCJB akhir nya jatuh ke tangan RRC di tengarai kuat peran Luhut setelah Jokowi singkirkan Menhub Jonan yang setuju dengan Proyek yang di menangkan Konsorsium China-Indoensia. Meski lebih mahal dari Tawaran Jepang.
Dengan deserahi 15 jabatan di pemerintahan saat ini. Luhut dan Jokowi seperti Dwi Tunggal yang tak terbantahkan.
Konon Kekuatan Oligarki di balik Dwi Tunggal Jokowi – Luhut terus di pertahankan agar setelah Jokowi tidak berkuasa pun. Para Oligarki yang kendalikan proyek – proyek di kekuasaan ini tetap di pertahan kan.
Strategi itulah yang di pertahankan oleh Oligarki yang telah sukses kendalikan Dwi – Tunggal Jokowi – Luhut terutama di periode kedua pemerintahan saat ini.
Isu Dwi Tunggal ini bukan rumor biasa. Tapi fakta yang tak terbantahkan. Jokowi – Luhut memang Dwi tunggal. Bukan sebagaimana Bung Karno dan Bung Hatta. Setelah kemerdekaan.
Tetapi Dwi Tunggal saat ini adalah penopang utama kekuatan Oligarki. Agar Politik dan Ekonomi bahkan hukum hari ini tetap di bawah kendali kekuatan Oligarki.
Pasar Minggu: 28 Juni 2023