Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdangan Kabupten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Iwan Setiawan mengatakan, terbuka pasar Kre Alang sebagai entitas lokal dan industry kreatif. Demikian disampaikan Jum`at (01/09) di ruang kerjanya.
“Dari sisi perdagangan kita sudah beberapa kali mencoba bagaimana membuat pasarnya jelas. Dan pasar itu sudah ada, misalnya dari beberapa event yang ada. Seperti event budaya setiap tahun, event provinsi, dan nasional skala. Misalnya nanti di November ada LASKI nasional misalnya, itu pasar. Karena mereka akan menggunakan entitas lokalnya,” katanya.
Baca Juga: Poto Desa Pemajuan Kebudayaan, Upaya Lestarikan Tenun Tradisional Untuk Budaya dan Ekonomi Masyarakat
Diungkapkan, pasar yang terbuka, juga musti diimbangi dengan ketersediaan barang atau produksi. “Maka kre alang kita ini, terbuka peluang pasarnya. Tinggal bagaimana kita menggerakkan pelaku-pelaku industry itu, bahwa mereka mampu memproduksi untuk itu. Untuk memenuhi permintaan pasar. Pasar akan terbuka sangat lebar, Ketika barangnya tersedia. Seperti beberapa tamu yang kita fasilitasi kesana, tapi kemampuan produksinya terbatas,” ucapnya.
Ia mengakui, banyak tantangan untuk meningkatkan produksi Kre Alang. Seperti pengrajin masih menjadikan Kre Alang menjadi mata pencaharian kedua, karena menjadi pertanian sebagai utama. “Mereka ada di sawah, ladang. Jadi kalua kita ngorder belasan meter,” jelasnya.
Ia mendorong, pelaku usaha mampu bergerak lebih variative, melakukan konversi. Misalnya dengan menciptakan berbagai pilihan kualitas. “Dari sisi kualitas, misalnya ada Grade A yang ada saat ini, dibuat juga yang Grade B,” ujar dia.
Dikatakan, Pemerintah Daerah bersedia berkolaborasi dengan pemerintah desa setempat sebagai sentra produk Kre Alang untuk, untuk menampilkan Kre Alang diberbagai event yang digelar. “Kalua teman-teman di pemdes mempunyai keinginan untuk itu, silahkan dikolaborasikan dengan pemerintah daerah. Dan event-event tetap kita gelar,” katanya. (Using)