Kremlin, sumbawanews.com – Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin bersama dengan Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdogan, mengambil bagian melalui konferensi video dalam upacara yang menandai pengiriman bahan bakar nuklir buatan Rusia ke unit tenaga Nomor 1 PLTN Akkuyu Turki. Upacara tersebut juga dihadiri oleh antara lain Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.
Baca Juga : Erdogan Diisukan Sakit, Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Membantah
Putin mengatakan, pengiriman tersebut merupakan tahap penting baru dalam implementasi salah satu proyek bersama terbesar dalam sejarah hubungan Rusia-Turki, dengan adanya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Turki. “Ini adalah proyek unggulan. Ini membawa manfaat ekonomi bersama dan, tentu saja, membantu memperkuat kemitraan multifaset antara kedua negara kita, yang didasarkan pada prinsip-prinsip bertetangga yang baik, saling menghormati, dan mempertimbangkan kepentingan satu sama lain,” katanya.
Dijelaskan, Rusia-Turki sepakat untuk lebih memperdalam kerja sama dalam ekonomi dan perdagangan, untuk merangsang pertumbuhan progresif perdagangan bilateral, yang melebihi $62 miliar pada tahun 2022. Dan juga untuk mendorong arus masuk investasi tandingan, untuk membantu struktur bisnis kedua negara untuk memasuki pasar masing-masing.
Rusia pasti akan terus memasok Turki dengan sumber daya energi, terutama gas alam. “Omong-omong, setelah Akkuyu bekerja dengan kapasitas penuh, tentu saja kami akan memasok lebih sedikit gas alam ke Turki. Ini adalah produk yang mahal saat ini, dan hanya akan naik, sementara Turki akan menikmati keuntungan dari kekuatan yang memiliki energi nuklirnya sendiri, dan energi nuklir, seperti yang Anda ketahui, adalah salah satu yang termurah,” ucapnya.
Selain itu, Rusia-Turki bertekad untuk mengintensifkan kerja sama dalam penyediaan bahan bakar jenis ini – dalam hal ini, saya kembalikan ke gas – ke negara ketiga. Ini juga merupakan tujuan dari proposal untuk mendirikan pusat gas regional di Turki untuk memasok gas alam kepada pembeli asing yang berminat dengan harga pasar.
Baca Juga : IAEA Tinjau Kemajuan Infrastruktur Nuklir Kazakhstan
“Kami setuju dengan Presiden Turki untuk memperluas kerja sama di bidang pertanian, mengatur pengiriman timbal balik produk agroindustri, dan mengoordinasikan ketahanan pangan internasional,” jelasnya.
Inisiatif Erdogan juga sedang dikerjakan untuk pengiriman tepung gratis ke negara-negara paling membutuhkan di dunia, yang akan diproduksi oleh industri penggilingan tepung Turki dari biji-bijian yang dipasok oleh pihak Rusia.
Sangat simbolis bahwa Turki bergabung dengan klub negara industri dan teknologi maju yang telah memiliki industri nuklirnya sendiri. “Tentu saja, tanpa dukungan dari Presiden Turki, saya pikir itu tidak mungkin, terutama karena, seperti yang kita ketahui, dalam proyek berskala besar seperti itu selalu ada beberapa kesulitan administrasi, kebutuhan untuk mengatasi beberapa prosedur, dan semua ini. dilakukan melalui usaha bersama,” ucap Putin. (Using)
