Beijing, sumbawanews.com – Para pemimpin dari banyak negara, termasuk Indonesia dan Singapura, selama Dialog Shangri-La yang tidak ingin melihat “Perang Dingin baru” atau dipaksa untuk memilih pihak antara China dan AS, Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, merupakan indikasi yang jelas bahwa banyak negara di kawasan ini waspada dan menentang upaya negara tertentu untuk memulai “Perang Dingin baru” di Asia. dan memaksa negara-negara kawasan untuk memilih pihak.
“Yang diinginkan negara-negara di kawasan ini adalah mempertahankan kemerdekaan strategis dan menjaga kawasan tetap stabil dan sejahtera,” kata Wang Wenbin, dalam konfrensi pers, Senin (05/06).
Baca Juga : China Dukung Negara Kawasan Teluk Timur Tengah Bentuk Aliansi Angkatan Laut
Menurutnya, sangat memprihatinkan bahwa negara-negara tertentu, meskipun mengklaim memperjuangkan kebebasan dan keterbukaan serta bertujuan untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan, ternyata telah menambal berbagai blok militer dan memperluas pengaruh NATO ke Asia-Pasifik. Sikap mayoritas negara di kawasan ini sangat jelas.
“Mereka menentang munculnya blok militer di wilayah tersebut. Mereka tidak menyambut penjangkauan NATO di Asia. Mereka tidak menginginkan replika konfrontasi blok di Asia. Dan mereka pasti tidak akan membiarkan Perang Dingin atau perang panas terjadi lagi di Asia,” tegasnya.
Dikatakan, Asia adalah wilayah yang paling dinamis secara ekonomi dan menjanjikan di dunia yang dapat menawarkan tahap yang luas untuk kerja sama yang saling menguntungkan. “Dan tidak boleh dibagi menjadi blok-blok yang terisolasi dan eksklusif,” jelasnya.
Disebutkan, Negara-negara Asia menyambut upaya bersama untuk sukses bersama. “Tiongkok dengan tegas mendukung sentralitas ASEAN dan arsitektur kerja sama regional yang inklusif, dan ingin bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan mitra lainnya di kawasan untuk menjunjung tinggi semangat kerja sama yang terbuka dan saling menguntungkan, menentang setiap retorika atau tindakan yang memicu konfrontasi blok di Asia, dan bersama-sama memastikan bahwa Asia akan tetap menjadi pilar perdamaian, pelopor pembangunan dan tanah yang menjanjikan untuk kerja sama,” ucapnya. (Using)