Home Berita Warga Mama Dambakan Jalan, H.Mo: Akan terealisasi 2025

Warga Mama Dambakan Jalan, H.Mo: Akan terealisasi 2025

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Sejumlah warga Desa Mama, Kecamatan Lape megeluhkan beragam persoalan. Baik kondisi jalan, masalah pertanian hingga kesulitan lakukan sertifikat lahan. Pengaduan ini disampaikan warga saat bakal calon bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah (H.Mo) lakukan kampanye di Desa Mama, Kecamatan Lape, Selasa (1/10).

Baca Juga: BJS Sampaikan Kabar Gembira, Masyarakat Ledang Siap Menangkan Mo-BJS

Hadir mendampingi H Mo, Dua anggota DPRD Sumbawa yang juga kader partai Golkar Dapil II, Syukri HS dan M Zainuddin (Rossy) serta Agus Okak Salim– mantan kader Golkar yang juga sekarang jadi pengusaha.

M Tahir–warga Desa Mama–menyampaikan bahwa kondisi jalan di Desa Mamak, terutama di Dusun Langam sampai Leweng, sangat terganggu. Meski menumpang kendaraan roda empat. Apalagi gunakan sepeda motor. “Sangat tidak nyaman pak bupati. Satu permohonan saya, bahkan saya bisa pastikan juga keinginan masyarakat lain, agar jalan bisa diperbaiki,”pintanya. Hal senada juga disampaikan oleh M.Zain, warga Dusun Tabose, Desa Mama.

Warga lainnya, meminta stabilitas harga. Terutama harga bawang dan gabah. “Kami merasakan harga bawang dan gabah belum menyentuh angka baik. Mohon kiranya agar terjadi kenaikan, sehingga ada keuntungan bagi kami petani,” kata salah seorang ibu rumah tangga.

Sementara warga lain, berharap kepada H.Mahmud Abdullah untuk membantu persoalan sertifikasi Kat lahan miliknya. Sebab ketika sudah memiliki alas hak, tidak akan ada persoalan di kemudian hari.

Menanggapi hal tersebut, bakal Calon Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah menilai persoalan jalan dipastikannya pengerjaan di tahun 2025. “Insya Allah keinginan bapak ibu akan direalisasikan,”jawab H.mo. Karena itu, mohon doa dan dukungan paket H.Mo-BJS bisa melanjutkan program yang belum tuntas. Sebab era kepemimpinan H.Mo belum mencapai lima tahun.

Terkait persoalan harga bawang dan gabah, disampaikan H.Mo bahwa itu memang persoalan pasar. Namun yang harus difikirkan bersama dan solusinya adalah menekan biaya produksi. Sementara sertifikat warga yang mandeg, menurut H.Mo bila itu diusulkan secara massal proses awalnya di tingkat desa. H.Mo meyakini ketikan semua tidak ada masalah di tingkat desa akan lancar-lancar saja. (Using)

Previous articleBJS Sampaikan Kabar Gembira, Masyarakat Ledang Siap Menangkan Mo-BJS
Next articleIARMI Diminta Lakukan Aksi Nyata
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.