Home Berita Pendidikan Karakter Perkuat Jati Diri Generasi Mendatang

Pendidikan Karakter Perkuat Jati Diri Generasi Mendatang

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Saat ini, Inovasi – Program kerjsama Kemendikbud dan Pemprov NTB bekerjasama dengan pemerintah Australia dan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik (LPTK) tengah melakukan penelitian diberbagai daerah di Kabupaten Sumbawa. Untuk mengetahui jenis kebutuhan dan perbedaan karakter masing-masing daerah, untuk melakukan pendekatan penerapan pendidikan karakter.

“Saat ini mitra, Inovasi dan LPTK sedang melakukan sedang melakukan pilot project di 5 titik, dengan variasi kondisi. Ada yang di pesisir, kemudian daerah terjauh, tertinggal, kemudian di sekitar kota. Untuk melihat jenis kebutuhan, dan perbedaan karakter masing-masing, pendekatan kearifan lokal masing-masing, untuk mengarah kepada pedoman inti,” kata Sudarli, Kepala Bidang Ketenagakerjaan, di ruang kerjanya Rabu (14/12).

Dijelaskan, saat ini Kabupaten Sumbawa telah memiliki payung hukum penerapan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, yakni Perbup Nomor 33 tahun 2021. “Kemudian kami di dinas, ketika Perbup ini ditetapkan, maka wajib hukumnya kami jalankan. Kami membuat surat edaran untuk membreakdown isi Perbup untuk dijalankan oleh sekolah,” jelasnya.

Disebutkan, beberapa sekolah telah melounching program penerapan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, seperti gerakan Sabtu budaya. Sehingga di hari Sabtu, minimal diberikan dua jam pelajaran untuk pendidikan karakter.

“Kebetulan beberapa sekolah ini sudah melounching beberapa kegiatan, yang dilounching oleh ibu wabup di beberapa sekolah. Diantaranya, itu gerakan sabtu budaya. Untuk melestarikan budaya, nilai-nilai budaya. Itu diberikan minimal dua jam pelajaran di hari sabtu. Tapi kalau kemudian itu bisa diatur antara senin hingga jum`at, kami memberikan ruang kepada satuan pendidikan, asalkan itu tidak mempengaruhi yang sudah,” jelasnya.

Dijelaskan, pelaksanaan sabtu budaya, dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan kedaerahan, seperti kesenian daerah dan permainan rakyat. Dengan kegiatan tersebut diharapkan akan kembali menumbuhkan nilai kecakapan, ketangkasan, disiplin, menghargai aturan, dan kerjasama.

“Kegiatannya banyak, bisa jadi dalam bentuk lawas, permainan rakyat, itu kita kembalikan. Bukan hanya pelestariannya, tapi lebih kepada nilai-nilai karakter yang ada didalam itu,” ucapnya.

Selain itu, juga memberikan ruang kepada seluruh siswa untuk berprestasi selain dengan nilai akademik di dalam ruang kelas. Sehingga siswa dapat menemukan jati diri dan perestasi melalui jalur seni, olahraga dan lainnya.

“Jadi ada ruang dengan Sabtu budaya ini. Yang paling penting dalam pendidikan karakter ini, adalah memasukkan nilai pendidikan dalam empat hal, antara lain penguatan nilai karakter dalam bidang agama. misalnya ada 15 menit untuk literasi al-quran, bagi agama lain menyesuaikan, agar tidak ada diskriminasi agama disitu. Semua punya hak yang sama,” jelasnya.

Kemudian pendidikan karakter yang berhubungan dengan diri sendiri untuk melahirkan dan optimalisasi kemampuan diri, seperti kemandirian, kepemimpinan dan lainnya. “Dalam Itu semua, kita turunkan dari profil (Pelajar) Pancasila yang enam itu. Bagaimana gotong royong, kreatifitas, berfikir kritis dan sebagainya. Mudah-mudahan dengan pendidikan karakter ini, anak-anak sumbawa bisa membangun Indonesia, bisa berbuat untuk dunia. Sehingga sumbawa bisa melahirkan genarasi yang luar biasa,” tuturnya. (Using)

Previous articlePeringati Hari Juang TNI AD Ke-76, Korem 174/ATW Merauke Gelar Doa Bersama
Next articleSeorang Pengedar Asal Buer Diringkus Polres Sumbawa
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.