Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dari 157 desa dan kelurahan di Kabupaten Sumbawa, lebih dari 100 desa telah menyediakan tempat isolasi terpusat di desa masing-masing. Tempat isolasi terpusat desa, merupakan kewajiban pemerintah desa atas penerapan dari ketentuan 8 persen Dana Desa (DD) untuk penanganan covid-19.
“Seratus-an desa dilaporkan menyediakan tempat isolasi terpusat. Ada juga yang sudah realisasi, tapi belum melapor. Ada beberapa desa yang kita cek langsung tadi. Karena memang amanat dari regulasi itu, Dana Desa itu wajib disisihkan 8 persen untuk penanganan covid-19. Dan salah satunya, adalah menyiapkan tempat isolasi terpusat itu,” kata H.Hasan Basri, Sekda Sumbawa sekaligus Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya Selasa (24/08).
Dijelaskan, Satgas covid-19 Kabupaten Sumbawa mengecek langsung keberdaan isolasi terpusat dan penanganan yang dilakukan, di beberapa desa. Termasuk penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari bagi orang yang sedang menjalankan isolasi di tempat isolasi terpusat.
“Tadi kita sudah lihat dibeberapa besa, ada yang menyewa satu rumah. bahkan tadi di desa Berare tadi kita lihat ada satu orang yang terkonfirmasi positif ada di isolasi terpusat. Dan kebutuhan sehari-hari sudah disiapkan oleh desa, hingga masyarakat di sekitar situ juga bahu-membahu membantu memberikan kebutuhan,” jelasnya.
Ditegaskan, isolasi terpusat diharapkan menjadi pengganti isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menjadi solusi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Sebab isolasi mandiri, masih berpotensi menularkan covid-19 kepada anggota keluarga lain yang sehat.
“Nah ini yang kita harapkan. Karena kalau nanti isolasi di rumah, keluarga bisa kena. Ini juga kan dalam rangka melindungi keluarganya sendiri. Agar tidak membahakan seluruh orang di satu rumah. Ini yang terus kita edukasi. Kalau memang positif, ya di (tempatkan) isolasi terpusat. Semua desa (yang didatangi) tadi saya lihat sudah ada,” ucapnya.
Disebutkan, desa yang dicek langsung, yakni Desa Berare, Desa Moyo Mekar Kecamatan Moyo Hilir, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara dan Desa Kereke Kecamatan Unter Iwes. “Yang kita lihat tadi penyaring, berare, Moyo Mekar, dan kereke kecamatan untir iwes. Di Berare tadi kita lihat ada satu orang (Isoter). Bahkan di Moyo Mekar tadi, barusan dia selesai (diisolasi). Sudah sembuh. Tadi kita sudah lihat berapa desa. mungkin besok atau lusa kita lihat yang lain, tunggu ada kesempatan yang pas, kita mungkin akan lihat ke wilayah selatan. Ini wajib seluruh desa punya,” jelasnya.
Dikatakan, bagi tempat isoter desa yang berada di sekitar kota dan telah memenuhi daya tampung, dapat dialihkan ke Isoter Kabupaten. sedangkan bagi terkonfirmasi positif dengan gejala sedang dan berat, musti mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan.
“Kalau yang ada di sekitar kota, kalau sudah penuh. Umpamanya disitu ada dua kamar, tapi ada tiga orang. Selebihnya bisa diopor ke Hotel Dewi. Kalau dia bergejala sedang, berat, bisa langsung ke rumah sakit umum, baik provinsi (RSMA) maupun kabupaten,” katanya.
Dijelaskan, saat ini penambahan daya tampung sebanyak 25 kamar di RSUD Sumbawa, telah rampung dengan fasilitas penunjang. “Karena kita sudah kita siapkan betul. Nah yang di (rumah sakit) sering itu, yang penambahan 25 kamar itu, sudah siap semua. Kemarin sudah disiapkan kuncinya. Sudah diisi AC, tempat tidur dan semuanya,” ucapnya. (Using)