Home Berita Kasus Stunting Merambah ke Perkotaan, Dinkes Yogjakarta: Bukan Soal Kekurangan Makanan

Kasus Stunting Merambah ke Perkotaan, Dinkes Yogjakarta: Bukan Soal Kekurangan Makanan

Ilustrasi - Anak stunting atau kerdil yang antara lain disebabkan kurang gizi. ANTARA/HO

YOGYAKARTA, Sumbawanews.com.- Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut kasus stunting pada anak di daerah itu bukan karena kekurangan asupan makanan, melainkan ketidakmampuan orang tua memilih dan mengolah makanan. “Kami tengarai karena di DIY akses pangan mudah, ketersediaan pangan juga cukup, tapi kemampuan ibu memilih makanan dan kesempatan ibu mengolah makanan memiliki keterbatasan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkasiwi saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Indonesia Termasuk 10 Negara Tubuh Terpendek di Dunia, Apakah Stunting?

Oleh karena itu, kata dia, kasus stunting di DIY bukan hanya terjadi di pelosok desa, tetapi merata hingga wilayah perkotaan. “Hampir merata artinya di kota ada, di perdesaan juga ada,” ujar dia dikutip Sumbawanews.com dari Antara, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Tiba di Pemalang, Pemudik Ini tak Sadar Tinggalkan Istri di Brebes

Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang telah terbentuk di lima kabupaten/kota di DIY, kata dia, bakal menggencarkan edukasi terkait dengan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih makanan. Berdasarkan data Dinkes DIY, prevalensi kasus stunting di DIY pada 2019 mencapai 21,04 persen, kemudian menjadi 17,3 persen pada 2021, dan kembali menurun pada 2022 menjadi 16,4 persen.

Baca juga: Viral! Uya Kuya Fasilitasi Pemulangan Jamil Wahab warga Taliwang Sumbawa yang di Penjara 43 Tahun di Malaysia

Ia optimistis dengan berbagai upaya pendekatan bidang kesehatan maupun edukasi akan mampu menekan angka stunting di DIY hingga mencapai 14 persen pada 2024 sesuai target dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

“Stunting awalnya dimulai dengan gagal tumbuh, tidak naik berat badannya, kalau tidak dikelola dengan baik maka berat badan rendah, kemudian gizi kurang, tidak dikelola lagi gizi buruk, terakhir baru terjadi stunting,” kata Endang. (ant/sn03)

Previous articleInstall MiUI Stock Camera ANXCamera For All Custom ROMs
Next articleTiba di Pemalang, Pemudik Ini tak Sadar Tinggalkan Istri di Brebes
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.