Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dalam penganan covid-19, Kabupaten Sumbawa telah melakukan berbagai persiapan seperti penambahan ruang perawatan dan ketersediaan oksigen, selain menindaklanjuti instruksi Kemendagri dan Surat Edaran Gubernur NTB. Termasuk menyiapkan berbagai scenario, bahkan jika harus menghadapi situasi terburuk.
“Selamat datang pak danrem di Kabupaten Sumbawa dalam rangka kunjungan kerja. Dalam penanganan covid-19 di sumbawa ini, kami telah menindaklanjuti instruksi kemendagri, maupun surat edaran gubernur NTB dengan Surat Edaran Bupati Sumbawa tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro, tanggal 8 juli 2021,” kata H.Mahmud Abdullah, Bupati Sumbawa saat menyambut kedatangan Danrem 162/Wira Bhakti dalam kunjungan kerja dan silaturrahim dengan Forkopimda di Kabupaten Sumbawa, Rabu (28/07).
Diungkapkan, sebagai bentuk persiapan yang telah dilakukan, sebagian desa di Kabupaten Sumbawa telah menyiapkan tempat isolasi terpusat. Selain itu, juga telah dilakukan upaya penambahan ruang perawatan di rumah sakit, termasuk mempersiapkan hotel.
“Sebagian desa sudah menyiapkan isolasi terpusat. Bahkan kami dengan koordinasi dengan pak dandim dan pak kapolres, kami sudah menyiapkan hotel andaikan situasi. Kami siapkan hotel, diberikan arahan oleh beliau oleh pak dandim. Andaikan ini terus meningkat maka kami akan ambil hotel. Dan pihak hotel sudah menginformasikan ke kita, ada sekitar 40 kamar yang bisa kita pakai. Dan memang di rumah sakit, kita sudah buat tambahan ruangan. Ada bekas bangunan-bangunan yang dulu untuk menambah kamar. Tempat tidur sudah kami tambahkan di APBD dan selebihnya kami pinjam di puskesmas-puskesmas,” jelasnya.
Sehingga, jika terjadi situasi buruk dalam pandemic covid-19, Kabupaten Sumbawa telah melakukan persiapan. “Insya Allah, andaikan terjadi tsunamipun kami sudah siap untuk menangani itu. Dan untuk ketersediaan oksigen, di RSMA sudah ada tim untuk menangani persediaan oksigen dan obat-obatan. Syukur alhamdulillah, ini bisa kita atasi semua,” ucapnya.
Dikatakan, sejak berlakukan PPKM Mikro, umumnya masyarakat Kabupaten Sumbawa telah menerapkan protokol kesehatan. Dan masih ditemukan beberapa keramaian di desa-desa yang tidak menrapkan protokol kesehatan, sehingga harus dilakukan tindakan tegas berupa pembubaran.
“Yang masih menjadi kendala kita sekarang itu di masyarakat, terutama di desa-desa. karena masih ada kerumunan-kerumuman, masih ada acara-acara. Tapi kami dengan pak dandim, pak kapolres, kami terus berkoordinasi. Dan saya sudah perintahkan camat untuk berkoordinasi dengan Muspika, jika ada kerumunan yang tidak menaati prokes, ya sudah, bubarkan,” tegasnya.
Ia membeberkan, Kabupaten Sumbawa saat ini terkendala dengan ketersediaan vaksin. Sementara disatu sisi, animo dan permintaan masyarakat untuk divaksin sangat tinggi, dan tidak berimbang dengan ketersediaan vaksin untuk Kabupaten Sumbawa.
“Terkait vaksinasi pak danrem, mohon juga disampaikan ke atas pak. Sekarang ini kita masih sekitar 14 persen. Masyarakat kami berkeinginan, sudah sadari pentingnya vaksin. Cuma terkendala kami dengan vaksinya,” katanya.
Disebutkan, saat ini diketahui sedikitnya tiga orang ASN yang bekerja di Setda Sumbawa, telah terpapar covid-19. “Teman-teman di kantor ada juga yang terpapar sekarang ini, ada 3 orang tadi saya cek. Makanya kantor bupati agak sepi sekarang,” ujarnya. (Using)