Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Budayawan Tana’ Samawa (Sumbawa – KSB), H Hasanuddin mendukung pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur NTB Nomor 1, Hj Sitti Rohmi Djalilah – HW Musyafiri (Rohmi – Firin).
Baca Juga: Dukung Rohmi-Firin, BAM Ajak Warga NTB Bandingkan Karya Semua Cawagub
Dukungan itu diungkap H Hasanuddin yang akrab disapa Ka’ Ace dalam kampanye dialogis calon wakil gubernur HW Musyafirin (Haji Firin) di Dusun Genang Genis, Desa Kerato, Unter Iwes Sumbawa, Senin sore 11 Nopember 2024.
Ka’ Ace mengawali orasi politiknya dengan lawas (sastra lisan Sumbawa) yang mengandung makna ucapan selamat datang dan dukungan untuk Rohmi – Firin.
“Bendru neja mo ling mata, kantap ate tu ko sia, tu coblos jilbab ijo,” ucap Ka’ Ace.
Budayawan yang juga pengurus Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) tersebut juga berkisah tentang hubungannya dengan Haji Firin. Ka’ Ace mengenal dekat Haji Firin karena satu angkatan saat bersekolah di SMP Negeri 1 Sumbawa dan lulus tahun 1979.
“Dari 480 lulusan SMP 1 Sumbawa tahun 1979, Pak Aji Firin yang dulu duduk di kelas 3F adalah ‘intas masbubu’ yang terus menanjak prestasinya sampai hari ini, Alhamdulillah,” ungkapnya.
K’ Ace menyebut, warga Genang Genis sangat bangga Haji Firin bisa hadir dan bertatap muka langsung dan berharap Rohmi – Firim sukses untuk membangun NTB menjadi jauh lebih baik.
“Tentar dirimu masbubu, sakatar dadi pamale, ya melong untung sadi no,” ujar Ka’ Ace menutup orasinya dengan lawas, yang disebutnya sebagai lawas titipan dari seseorang, khusus untuk Haji Firin.
Sementara Calon Wakil Gubernur Haji Firin, dalam orasinya, mengungkap salah satu alasanya bersedia maju menjadi calon wakil gubernur mendampingi Ummi Rohmi adalah niat untuk melestarikan adat istiadat dan budaya, termasuk adat istiadat dan budaya Tau Tana’ Samawa.
“Banyak nilai-nilai luhur dalam adat istiadat dan budaya yang kita miliki. Jika nilai-nilai luhur itu terus kita pegang teguh dan praktekkan InsyaAllah masyarakat akan tetap utuh bersatu menjadi kekuatan besar untuk kita semua dalam membangun daerah,” urainya. (Using)
