Home Berita BMKG : Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

BMKG : Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Mataram, sumbawanews.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Forecaster on duty Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Afriyas Ulfah dan Ni Made Adi P., menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi kondisi cuaca ekstrim. Seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, dan lainnya yang memungkinkan terjadi secara tiba-tiba yang bersifat lokal.

“Peningkatan curah hujan yang mulai signifikan di Provinsi NTB mengakibatkan potensi bencana hidrometeorologi menjadi meningkat,” ucapnya, Selasa (30/11).

Disebutkan, awal musim hujan 2021/2022 terpantau semakin meluas di wilayah NTB. “Tetap perhatikan informasi BMKG guna menangantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini,” katanya.

Dijelaskan, Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III November 2021 umumnya bervariasi. Dan berada pada kategori Menengah (51 – 150 mm/das) hingga Tinggi (> 300 mm/das). Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Madapangga, Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 270 mm/dasarian.

Sifat hujan pada dasarian III November 2021 di wilayah NTB secara umum didominasi sifat Atas Normal (AN). Kecuali sebagian kecil Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, Sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, serta Sebagian Kabupaten Lombok Tengah bagian Barat. Kemudian pesisir Timur Kabupaten Lombok Timur, serta sebagian kecil Kabupaten Sumbawa Barat bagian Barat yang masuk dalam kategori sifat hujan Normal (N) hingga Bawah Normal (BN).

”Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori Masih Ada Hujan pada saat Updating (0 hari) hingga Sangat Pendek (1 – 5 hari). Yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB. HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Perigi, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 6 hari (kategori pendek),” jelasnya.

Prediksi La Nina Hingga Juni 2022

Dikatakan, Saat ini indeks ENSO memenuhi kriteria “La-Nina Moderat”, yang mulai terjadi pada penghujung bulan November 2021 (Indeks ENSO terkini -1.08). Kondisi La Nina diprediksi akan berlangsung hingga Juni tahun 2022.

Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD “Netral” (Indeks IOD terkini -0.40), dan kondisi IOD diprediksi cenderung Netral hingga pertengahan tahun 2022. Secara umum angin monsoon sudah mulai masuk angin baratan di wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali Nusa Tenggara termasuk wilayah NTB.

Monsun Asia (Angin Baratan) diprediksi akan semakin aktif dan kuat pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022. “Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia. Anomali OLR menunjukkan adanya wilayah potensi pertumbuhan awan yang relatif cukup banyak di wilayah Indonesia termasuk Prov. NTB hingga pertengahan dasarian I Desember 2021. Rata – rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi hangat dan diprakirakan menjadi netral Netral hingga Januari 2022,” katanya.

Ditambahkan, pada dasarian I Desember 2021, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas menengah (>50 mm/dasarian) yang cukup tinggi (70% – >90%). Dan terjadi secara merata khususnya di wilayah Pulau Lombok dan Kabupaten Sumbawa Barat. Sedangkan Hujan dengan intensitas lebih besar100 mm/dasarian juga berpotensi terjadi secara merata hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang sebesar 10 – 40 persen. (Using)

Previous articlePenerimaan PAD Capai Sekitar 80 Persen
Next articleDirut dan Karyawan Anak Perusahaan PT.JakPro Tersangka Korupsi
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.