Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Bank NTB Syariah Sumbawa menggelar literasi keuangan syariah dan pelatihan UMKM dengan menggandeng Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB dan DPC IWAPI Sumbawa, di Aula Hotel Tambora, Sumbawa Besar, Jum’at (12/11). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan level literasi keuangan perbankan dan perbankan syariah yang menjadi “pekerjaan rumah” secara nasional.
Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahli Bidang SDA dan Kemasyarakatan, Drs. Zainal Abidin, dalam membuka kegiatan menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebab pelatihan sangat relevan dilaksanakan untuk menambah wawasan dan pemahaman para pelaku UMKM tentang pentingnya inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan daya saing UMKM, terutama di tengah masa Pandemi Covid-19.
“UMKM merupakan usaha mayoritas di Kabupaten Sumbawa dan diharapkan kegiatan ini pelaku UMKM dapat bersaing dengan pelaku Ekonomi lainnya serta dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat lainnya,” Ucap Zainal Abidin.
Kedepan diharapkn, pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Sebab jika para pelaku UMKM tidak siap dan kurang memiliki daya saing, masyarakat akan dibanjiri barang-barang import, sehingga industri rumah tangga tidak mampu bersaing dan tidak memiliki pasar.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Ny Sofia Noviantry Mahmud Abdullah, Deputy General Manager Komersial Divisi Komersial Ritel dan Mikro Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Rivelino Satya Nugraha,Branch Manager Bank NTB Syariah Kantor Cabang Sumbawa Dra.Nining Kurniati.
Lieterasi Keuangan UMKM 38 Persen
Disela-sela kegiatan, Revelino Satya Nugraha, Deputy General Manager Devisi KRM Bank NTB Syariah mengungkapkan, ujuan dari literasi keuangan syariah dan pelatihan UMKM ini adalah untuk meningkatkan level dari literasi. Sebab level literasi keuangan pada umumnya masih mencapai 38 persen kepada pelaku usaha UMKM.
“Jadi kita punya PR secara nasional. PR-nya adalah level literasi keuangan secara umum masih mencapai 38 persen, kepada pelaku usaha UMKM. Oleh karena itu, presiden kita, pak Jokowi meminta kepada otoritas itu untuk mendorong perbankan, baik perbankan umum maupun perbankan syariah untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusifitas keuangan,” jelasnya.
Sehingga dengan pelatihan tersebut, para pelaku usaha UMKM ini memiliki informasi yang konprehensif untuk mendapatkan akses permodalan, untuk meningkatkan usaha. “Tahun ini dengan target kurang lebih 2.500 pelaku usaha UMKM, khususnya di bank NTB syariah. Saat ini kita menggandeng iwapi NTB dan DPC kota dan kabupaten se NTB. karena iwapi adalah organisasi atau asosiasi wadah dari perkumpulan tertua. Kalau provinsi 650 ribu pelaku usaha UMKM,namun yang tercatat baru sebaian kecil. Nanti kerjasa-kerjasama ini kita lakukan dengan seluruh asosiasi,” ujarnya.
Dengan pelatihan, para pelaku usaha UMKM dapat memiliki akses permodalan di perbankan, khsusnya Bank NTB Syariah. Selain itu, nantinya juga akan dilakukan pendampingan tentang manage keuangan, memenuhi persyaratan untuk pengajuan pembiayaan, agar menjadi calon nasabah yang fisible dan pickable kedepan.
“Selama ini usaha yang dilakukan sangat sederhana. Ini yang kita lakukan pelatihan pendampingan, agar bisa menaikkan levelnya, dari mikro, kemudian kecil, jadi menengah, baru kemudian koorporasi. Nah ini masih dilevelnya usaha mikro,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, secara nasional, pelaku usaha UMKM total sekitar 65 juta unit, dan 52 persen dimotori atau dinahkodai oleh wanita. “Sehingga sangat pas rasanya ini kita lakukan. Tahun depan itu ada lagi kita lakukan kegiatan-kegiatan yang sama,” jelasnya, juga menambahkan, total penyaluran Bank NTB Syariah se NTB saat ini mencapai sekitar 16 persen, dan hingga juni 2022 ditargetkan mencapai 20 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.
UMKM Harap Akses Modal
Ketua IWAPI DPC Sumbawa Hayati Zohran menyampaikan apresiasi kepada Bank NTB Syariah dengan pelatihan tersebut. Dan pelatihan serupa diharapkan terus dilakukan untuk memberikan pemahaman dan akses permodalan kepada pelaku UMKM.
“Pelaksanaan literasi dan pelatihan UMKM dari Bank NTB Syariah, teman-teman sangat antusias sekali. Karena ini baru yang pertama kali kita lakukan. Semoga kedepan terus berkelanjutan, seterusnya ada kerjasama yang. Barangkali ada teman-teman selama ini belum begitu kenal dengan perbankan dengan system syariah. Sehingga teman-teman bisa tahu apa berbedaannya (dengan bank konvensional), apa keunggulannya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM mengharapkan adanya dukungan permodalan dari perbankan, khususnya Bank NTB Syariah. “Kita harapkan ada support nanti. Kita juga butuh modal unuk menunjang kelangsungan usaha. Supaya tema-teman terbantu dari segi modal,” katanya.
Disebutkan, saat ini DPC IWAPI Sumbawa membina 20-an UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha, seperti makanan dan kerajinan. “UMKM binaan ada 20-an UMKM, yang kita bina ada usaha makanan dan tenunan kain. Keseluruhan anggota itu ada 58 orang, Cuma ada yang berhalangan hadir,” jelasnya.
Kedepan, IWAPI Sumbawa juga akan menjalin komunikasi dengan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa. “kami juga siap bekerjasama dengan seluruh masyarakat, seluruh stakeholder di kabupaten Sumbawa, sehingga UMKM lebih baik lagi. Kita baru tiga bulan dikukuhkan. Kedepan kita juga akan bekerjasama dengan Diskoperindag juga. Kita akan mendata semua UMKM yang ada di Pulau Sumbawa,” tuturnya. (Using)