Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Menanggapi banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Daerah Pemilihan (Dapil) III bebrepa tahun ini, Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nur, meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan. Terutama peristiwa banjir besar awal Februari lalu didua kecamatan, yakni Empang dan Plampang.
“Permasalahan banjir pasti ada sebab dan akibatnya, kalau terjadi bencana secara rutin berarti ada yang salah dengan keseimbangan ekosistem kita, Inilah Momentumnya untuk kita bersama – sama bergotong royong melakukan ikhtiar perbaikan lingkungan kita. Di sekitar kita ada sungai dan selokan maka kita wajib memelihara sungai atau selokan dengan baik. Jangan membuang sampah ke selokan. Sungai atau selokan jangan di jadikan tempat pembuangan sampah itu setidaknya peran kita paling sederhana tapi amat berarti,” kata Nero, sapaan akrabnya, Kamis (16/03).
Dijelaskan, solusi dari akar masalah adalah melaksanakan pengjijauan, utamanya didaerah hulu. “kini perbukitan kita di hulu desa sudah ditanami Jagung hingga batas Hutan, jika masyarakat tani mau bersama sama membangun kesadaran masif dan kolektif, kita bisa tumpang sari ladang ladang tersebut dengan tanaman konservasi sebagai batas tanah atau Tanaman Pagar,” jelas dia.
Selain itu juga, diperlukan peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa maupun Provinsi NTB dalam menjalankan program penghijauan. Misalnya anggarkan penyiapan bibit pohon, dan insentif bagi pemiliki lahan atas upaya penghijauan yang dilakukan.
“Aspirasi Masyarakat saat Kami Reses Pertama lau meminta pasangan kontruksi Parapet sepanjang 2,5 kilo meter di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melewati desa Empang Atas, Desa Empang Bawa, Desa Bunga Eja karena kerusakan tebing pengamannya rusak berat dan daerah tersebut merupakan pusat banjir,” sebut Nero.
Terhadap penanganan bencana lalu, ia mengapresiasi langkah tanggap darurat bencana yang telah dilakukan Pemda Sumbawa dan jajaran. Serta para relawan dan dermawan yang membantu secara material dan moril kepada warga yang terdampak bencana banjir.
“Kami melihat masih ada sekitar 600 meter lagi jalan rusak parah yang menuju desa Jotang perlu dilanjutkan perbaikannya sehingga tuntas,” kata Nero.
Hasanuddin HMS menyebutkan, mendukung langkah langkah Pemda dalam penanganan tanggap darurat bencana. “”Saya dan tidak mengesampingkan peran anggota DPRD lainnya, bahkan berharap seluruh anggota DPRD dari Dapil 3 bersatu untuk melakukan hal terbaik bagi permasalah dan dampak banjir ini,” ucap dia.
Disebutkan, sebagai penanganan awal yakni dengan memperhatikan dareah aliran sungai dan selokan. “Lakukan normalisasi sungai baru kita kuatkan tebingnya bahkan membangun Parapet Wall di DAS, dan untuk ini butuh anggaran tidak sedikit, andaikan seluruh anggota DPRD dapil 3 bersatu, mendistribusikan Pokirnya untuk ini, saya Yakin permasalahan banjir akan terurai dan sedikit demi sedikit teratasi,” ucapnya.
Di tempat yang sama Muhammad Faesal mengatakan, dalam mengatasi banjir perlu mengatasi akar permasalahannya yakni penghijauan di daerah hulu DAS Sungai. “” Saya lebih memilih untuk membuat regulasi, kebijakan dan penganggaran untuk reboisasi, karena itu adalah tameng kita dalam menangkal banjir” Ujar Faisal yang juga anggota Komisi II DPRD yang membidangi pertanian dan kehutanan ini,” katanya, juga menambahkan, dengan demikian maka programnya nanti pada sosialisasi secara massif kepada pemilik lahan untuk menanam lahannya dengan tanaman konservasi maupun pohon berakar. (Using)