Tuban, sumbawanews.com – Presiden Joko Widodo, Kamis (06/04) mengatakan, rencana impor beras dua juta ton, sebagai upaya untuk memperkuat cadangan beras bulog. Sebab diperdiksi akan terjadi musim kering dengan intensitas Panjang akibat El Nino.
“Itu untuk cadangan Bulog, karena kemungkinan akan ada yang namanya El Niño, kering panjang. Sehingga Bulog, Badan Pangan [Nasional], mempersiapkan diri dengan memperkuat cadangan berasnya,” kata Presiden, dalam konfrensi pers usai penanaman padi Bersama petani di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca Juga : Jelang Lebaran, Presiden Jokowi Tinjau Harga Komoditas di Pasar Johar Baru
Menurutnya, Langkah tersebut perlu diambil untuk mengantispasi berkurangnya stok pangan diberbagai negara. Sebab, El Nino juga kemungkinan akan terjadi di berbagai negara penghasil pangan dunia.
“Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, ke Vietnam, ke India, ke Pakistan, barangnya enggak ada. Ini yang kita hindari. Karena El Niño ini tidak hanya di Indonesia saja, di negara-negara itu juga terjadi. Sehingga itu mengantisipasi dan itu tidak mengganggu harga gabah petani. Tadi sudah disampaikan oleh Pak Henry Saragih, dan datangnya juga bertahap ya,” kata Presiden Jokowi. (Using)