Jakarta, Sumbawanews.com.- Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengkritisi bentrok warga dan aparat di Pulau Rempang, Batam terkait proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Anies menilai harus ada yang dikoreksi jika kegiatan investasi justru memicu penderitaan rakyat.
“Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, maka ini perlu ada langkah-langkah koreksi,” kata Anies dikutip Sumbawanews.com melalui tayangan video yang diunggah melalui akun twitter @aniesbaswedan di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9) kemarin.
Baca juga: Lawan Anies -Muhaimin, Politikus PDIP: Prabowo – Ganjar akan Lebur Satu Koalisi
Tanggapan kami ketika ditanya media mengenai kejadian di Rempang, Batam. pic.twitter.com/F4QuFrEak5
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) September 12, 2023
Dijelaskan, tujuan dari investasi bukan sekadar memperkaya investor, melainkan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ia juga menilai investasi harus mengedepankan prinsip keadilan. Menurutnya, keadilan harus dikedepankan dalam situasi apapun.
“Sesungguhnya investasi itu tujuan akhirnya bukan sekadar memperkaya investor. Tapi, meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat,” terangnya menjelaskan dengan caption twitter “Tanggapan kami ketika ditanya media mengenai kejadian di Rempang, Batam..”.
Anies lantas mengungkit pengalamannya kala jadi Gubernur DKI Jakarta, ia menyebut dampak psikologis yang disebabkan akibat penggusuran berlangsung lama.
Ia mengaku saat menjabat gubernur, Anies kerap mendatangi warga terdampak penggusuran, mereka memiliki trauma yang mendalam.
“Kampung Akuarium, datang ke sana kita akan ketemu mereka yang memiliki luka yang amat dalam,” ucapnya.
Baca juga: Anies-Gus Imin, Habib Umar Alhamid: Ini Kehendak Allah yang Menjadi Takdir
Anies pun mendorong pendekatan dialog untuk membicarakan secara baik-baik persoalan yang ada.
Ia menilai akan lebih baik jika pembicaraan berlangsung rumit nan panjang yang melibatkan semua pihak ketimbang kekerasan.
“Dan sampai pada kesimpulan yang diterima, baru kemudian eksekusi, dengan cara seperti itu, maka kita akan bisa merasakan pembangunan yang prosesnya dirasakan sebagai proses yang baik, yang benar,” pungkasnya.(sn01)