Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Kawasan Shrimp Estate, direncanakan untuk groundbreaking atau peletakan batu pertama, Maret mendatang. Dari seribu hektar lebih, untuk tahap awal akan dibangun sekitar 500 hektar.
“Kemarin hasil rakor, diharapkan groundbreakingnya nanti Maret. Ini kan 2022 ini harus sudah beroperasi, sudah produksi,” kata Dirmawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, di kantor Bupati Sumbawa, Selasa (15/02).
Disebutkan, peletakan batu pertama, rencananya akan dilakukan oleh pejabat dari kementerian atau pejabat pusat lainnya. “Nanti digroundbreaking, ini kan kementerian pemerakarsanya. tapi kita belum tahu apakah nanti yang hadir, apakah presiden atau siapa, kita belum tahu. Yang jelas, targetnya Maret,” ucapnya.
Dijelaskan, dalam program Shrimp Estate tersebut, Pemda Sumbawa bertanggungjawab pada lahan yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan tambak berbasis kawasan dan integrasi. Dan tugas tersebut, telah disinergikan dengan berbagai pihak terkait termasuk dengan BPN Sumbawa dan camat setempat.
“Tadi pagi kita rapat, Penetapan kawasan kawasan areal shrimp estate, pembangunan tambak berbasis kawasan terintegrasi ini. Pagi tadi itu ibu wabup langsung pimpin bersama pertanahan, itu bersama camat juga. Dalam rangka bagaimana kita wajudkan, bahwa lahan ini harus clear and clean. Karena ini menjadi tugasdan tanggungjawab pemerintah daerah,” tutur dia.
Dalam pembangunan kawasan dan kelanjutannya, akan ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Pemda Sumbawa. Draft nota kesepahaman tersebut, nantinya diajukan kelegislatif.
“Kita zoom meeting dengan kementerian kelautan dan perikanan, dengan direktorat jendral perikanan budidaya. Kita membahas nota kesepahaman, kesepakatan, sinergi antara dierjen perikanan budidaya dengan pemerintah pusat. Dalam rangka pembangunan kawasan tambak berbasis kawasan terintegrasi ini. Karena ini masih draft, Kemudian nanti lanjutan-lanjutan berikutnya. Sebelum kita nanti akan lanjutkan dengan meminta persetujuan DPRD.
Nantinya, sebagai tahap awal dari rencana seribu hektar lebih, akan dibangun sekitar 500 hektar. “Karena kita salah satu daerah yang rencanakan untuk pembangunan tambak berbasis kawasan dan integrase, dengan system modeling. Tadi memang targetnya seribu lebih hektar, tapi untuk tahap awal ini kita coba untuk bangun lebih kurang itu 500 hektar minimal. Selanjutnya nanti akan menyusul seperti yang ditargetkan,” jelasnya. (Using)