Home Berita Puslitbangnak Kementan Nilai Labangka Simpan Potensi Besar

Puslitbangnak Kementan Nilai Labangka Simpan Potensi Besar

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Atien Priyanti Sudarjo Putri, peneliti senior Pusat Penelitian dan Pembembangan Peternakan (Puslitbangnak) Kementerian Pertanian (Kementan) menilai, Kecamatan Labangka memiliki potensi protein hewani besar yang belum termanfaatkan. Yakni limbah jagung yang selama ini dibuang dan dibakar masyarakat, dapat dijadikan Biomassa atau menjadi sumber pakan ternak besar.

“Kemarin kita sudah sama-sama melihat, bahwa dari badan litbang pertanian itu ada program, ada terobosan yang namanya riset dan pengembangan inovatif dan kolaboratif. Itu ada lima provinsi, untuk yang peternakan di Indonesia ini. Salah satunya di NTB, di Sumbawa, di Kecamatan Labangka, persisnya berbasis jagung dengan sapi. Jadi kemarin sudah kita buktikan bahwa, sebetulnya di musim kemarau bisa menghasilkan disana. Dan yang paling penting adalah bio masa, limbah jagung itu kita akan proses untuk menjadi sumber pakan sapi,” ucapnya disela kegiatannya di Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa, Rabu (24/11).

Diungkapkan, saat ini Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging dalam negeri. Sehingga potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Labangka diharapkan dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan protein dalam negeri, seiring dengan potensi komoditas jagung di wilayah tersebut.

“Jadi itu menjadi suatu potensi yang sangat luar biasa, dan saat ini kita ketahui bahwa Indonesia masih sangat kurang (ketersediaan) dagingnya. Karena mungkin masyarakat Indonesia sudah semakin meningkat pendapatannya. Banyak makan daging, sehingga daging kita kurang, daging dalam negeri belum bisa mengimbangi. Untuk itu kita mengharapkan sumbawa, sebagai sentra produksi jagung. Limbahnya bisa sangat potensial untuk menghasilkan sumber pakan sapi. Dari limbah jagung dari sumber pakan sapi, kira-kira begitu. Jadi harapannya, seiring dengan pertubuhan produktifitas jagung, produktifitas daging, peternakan juga meningkat,” jelasnya.

Namun untuk mengeksplorasi potensi tersebut, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak. dan sejauh ini, dukungan dan Komitmen Pemda Sumbawa bersama OPT terkait sangat baik.

“Makanya, kata kuncinya kolaborasi. Pemerintah kabupaten sumbawa itu saya sangat acungi jempol. Bagus sekali dukungannya, komitmennya tinggi. barusan ketemu dengan bapak bupati, beliau sangat mendukung. Bappeda, di dinas terkait itu sangat responsive. Jadi kami enak bekerjanya, kalau sama-sama bisa begitu,” ucapnya.

Ia menegaskan, program integrasi jagung dan sapi, akan didorong untuk dapat berjalan, termasuk dengan mendatangkan pebisinis peternakan sekaligus Ketua Perkumpulan Peternakan Sapi Potong Se-Indonesia, ke Sumbawa. “Hari ini, kita akan membuatkan bagaimana sebetulnya kelembagaannya. Karena kita ingin program ini mangkrak. Jadi harus ada kelembagaannya. Itu harus orientasinya bisnis, makanya kita undang pebisnis dari Lampung. Beliau ceo perusahaan, punya 10 ribu ekor sapi, dan lahannya tidak luas-luas amat. Lahannya hanya 30-an hektar, tetapi dia menggunakan limbah-limbah tanaman pangan untuk pakan sapinya,” jelasnya.

Disebutkan, dari potensi yang dimiliki saat ini, namun Labangka belum memiliki ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan peternakan. Namun persoalan tersebut, optimis dapat teratasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

“karena labangka punya segalanya. Punya lahan, punya jagung, sayangnnya tidak ada air. Jadi itu nanti yang kedepan kita rencanakan dengan Pemkab Sumbawa, untuk bagaimana mengelola tata air, agar bisa ada. Saya lihat disana ada sumur bor, tapi kita belum tahu apakah debitnya besar atau kecil, tetapi dengan teknologi harusnya bisa. Jadi pada musim kemarau bisa tanam jagung,” katanya.

Diungkapkan, daerah labangka akan dijadikan sebagai daerah inti, dan daerah lain disekitarnya dapat menjadi penyuplai. “Di Labangka akan dibuatkan master plan. Ada sekitar 11 ribu hektar, tapi kalau kita bicara yang disekitar KTM saja, itu ada sekitar 226 hektar. Dan itu nanti akan menjadi koorporasi inti. Jadi nanti nanti disitu ada perusahaan penggemukan sapi, ada pabrik pakannya, ada tanaman jagungnya yang bisa menjadi benih, dan petaninya sekilligus bisa menjadi peternak sapi. Yang di KTM ini, yang di koorporasi ini, lebih kepada penggemukan sebetulnya. Dan petani-petani yang ada di sekitar KTM Labangka ini, dia bisa menyuplai bakalannya untuk bisa digemukkan di wilayah koorporasi tadi,” jelasnya. (Using)

Previous articleFood Estate Labangka Akan Dikembangkan Ala Sumbawa
Next articlePebisnis Lampung : Potensi Biomassa Labangka Lebihi Provinsi Lain
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.