Home Berita Puncak Bulan Bung Karno di GBK, Politikus PDIP: Mega Menyerang Jokowi untuk...

Puncak Bulan Bung Karno di GBK, Politikus PDIP: Mega Menyerang Jokowi untuk Mundur 

Jakarta, Sumbawanews.com.- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara terbuka menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur sukarela saat puncak Bulan Bung Karno di GBK Sabtu (24/6/2023) lalu.

“Di atas panggung secara terbuka Mega menyerang Jokowi agar mundur saja secara sukarela,” kata Politikus PDIP Beathor Suryadi kepada Sumbawanews.com, Selasa (27/6/2023.

Baca juga: Megawati Di Permalukan Jokowi di Acara Puncak Bulan Bung Karno?

Dijelaskan Beathor, Jokowipun dalam acara tesebut menyepelekan pidato Megawati, “Jokowi pun penyepelekan pidato Mega yang berapi- api dengan kalimat yang sangat sederhana ‘Selama Berjuang…Menang, Menang’. Pidato tanpa isi itu untuk memenuhi keinginan Mega,” jelas Beathor.

Beathor mengatakan, serangan Mega bukan tanpa alasan karena kemenangan Jokowi adalah buah kerja kader di semua dapil dengan mengutamakan mencoblos nomor Presiden, lalu mencoblos nomor kader. “Ini adalah konsekuensi dari pelaksanaan Pemilu dan Pilpres serentak,” paparnya.

Baca juga: Ganjar Campuri Internal Daerah Lain, Warganet: Jika ada 38 Gubernur seperti Ganjar akan Kacau Sistem Pemerintahan

Kemenangan Jokowi dalam pelaksanaannya sebagai petugas partai tidak melaksanakan lima mantap dan disiplin. Bahkan pada periode ke-2, Jokowi secara terang benderang mengubah orientasi ideologi dari sosialis/Nawa Cita menjadi kapitalistik dengan UU Omnibus Law.

“Merusak alam dengan berbagai tambang dan bahkan menjual pasir adalah wujud kapitalistik tersebut,” tegasnya.

Pidato mantan Wali Kota Solo di Puncak Bulan Bung Karno itu sangat jauh dari makna jika dibandingkan dengan pidatonya saat di acara Musra Relawan Jokowi.

Baca juga: Ganjar Bingung Dicuekin Heru Soal Aduan Pedagang Jakarta: Kok Dibully Ya?

“Perselisihan atas dukungan terhadap calon presiden ini semakin tajam,” tegas mantan tahanan politik era Soeharto ini.

Mega menggunakan gerakan terbuka untuk mendukung Ganjar Pranowo. Sementara Jokowi dengan strategi bawa tanahnya, gerakan berbisik agar relawannya bekerja keras untuk kemenangan Prabowo Subianto.

“Mega berteriak agar kader tegak lurus dalam koordinasi partai, sementara Jokowi dengan berbisik, konsolidasi Kabinet untuk kemenangan Menteri Pertahanannya,” ungkap Beathor.

Beathor menegaskan, pidato Mega di GBK saat Puncak Bulan Bung Karno tertuju ke Jokowi. “Petugas partai yang mbalelo,” pungkasnya. (sn02)

Previous articleSaat Menjabat, Belanja Makan-Minum Lukas Enembe Hingga Rp1 Millyar Per Hari
Next articleMilenial Kuatir Jika Ganjar Jadi Presiden
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.