Home Berita PDIP Dukung Heru Bongkar Trotoar Jadi Jalan: Periode Anies Ngaco!

PDIP Dukung Heru Bongkar Trotoar Jadi Jalan: Periode Anies Ngaco!

JAKARTA, Sumbawanews.com.- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuat kebijakan anyar mengenai trotoar yang dibangun pada zaman Anies Rasyid Baswedan dibongkar, untuk diubah menjadi jalan raya di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan.

baca juga: Dipecat Anies, Heru Tunjuk Kembali Welfizon Yuza sebagai Dirut PT Transjakarta

Kebijakan itu menuai kritik dari sejumlah warganet karena dinilai mengesampingkan hak pedestrian. Namun, anggota DPRD DKI Jakarta justru menyebut pembangunan trotoar di masa Anies hanya kebijakan mengada-ngada dan memang harus dibongkar.

Baca juga: B2W: Program Anies Jakarta Kota layak Huni, Hancur dalam Semalam oleh Heru

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengatakan, komisi yang membidangi pekerjaan umum hingga tata ruang selama bertahun-tahun mengeluhkan pembangunan trotoar pada era gubernur sebelumnya. Dia mengaku, mendapat komplain dari masyarakat bahwa jalan di sekitarnya menjadi sempit akibat pembangunan trotoar di kawasan Santa.

Baca juga: Setelah Disorot, Akhirnya Wali Kota Pekalongan Minta Maaf Tolak Sholat Id, Kini Siap Fasilitasi

“Saya sangat sependapat dengan Pak Pj Gubernur kalau memang mengevaluasi menata kembali trotoar yang memang kita sudah buat dengan harga yang begitu tinggi, begitu mahal, tapi karena memang sangat mengganggu perjalanan masyarakat,” kata Ida saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta seprti dikutip sumbawanews.com, Sabtu (15/4/2023) malam.

baca juga: Usai Maki Orang Tua Tiktoker Bima, Netizen Mulai Usik Harta dan Jeroan Gubernur Lampung

Menurut Ida, trotoar yang dibangun pada masa kepemimpinan Anies tersebut memang seharusnya dibongkar dan ditata ulang. Pasalnya, Ida memang menyangsikan pembangunan trotoar itu sejak awal karena membuat jalan di sekitarnya menjadi menyempit guna mendorong warga naik transportasi publik.

Baca juga: MS Kaban: Harusnya, RRC Meminta Jaminan Ijazah asli Jokowi untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung!

“Saya tidak mengerti periode kemarin itu pembangunannya memang sangat ngaco dan waktu kita mintai keterangan di rapat kerja bahwa alasannya itu untuk mengurangi orang agar tidak menggunakan kendaraan (pribadi) makanya trotoarnya diperlebar. Kan tidak lucu solusinya, bukan jalannya dipersempit dijadikan trotoar, tapi adalah bagaimana caranya ada jalur-jalur yang memang dibuat lancar tidak ada kemacetan,” ungkapnya.

baca juga: Kisah Mualaf: Inilah Daftar 11 Ilmuwan yang Masuk Islam Setelah Lakukan Penelitian Ilmiah

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI itu menegaskan, pembongkaran trotoar menjadi jalan yang dilakukan Pj Heru adalah hal yang tepat. Dia pun tidak segan-segan memuji kebijakan Pj Heru yang berani tersebut.

Baca juga: Hilangkan Jejak Anies Baswedan di DKI Jakarta, Ini Yang Dilakukan Heru

“Sekali lagi saya sebagai Ketua Komisi D Fraksi PDIP memberi apresiasi kepada Pak Pj, trotoar-trotoar yang memang sangat mengganggu masyarakat dan menjadi keluhan masyarakat bukan kepentingan pribadi menurut saya harua dievaluasi dan dibongkar,” ucap Ida.

Baca juga: Pejabat NASA Masuk Islam Lantaran Mukjizat Malam Lailatul Qadar, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Diberitakan, kebijakan Pj Heru Budi Hartono melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan pada Jumat (14/4/2023), ternyata harus mengorbankan trotoar yang dibangun pada era Gubernur Anies Rasyid Baswedan.

Baca juga: Ini Pernyataan Jokowi dan Menterinya Tahun 2016 Ketika Kompak Bilang Kereta Cepat tidak Memakai APBN

Jalan di sekitar Pasar Santa yang sebelumnya merupakan trotoar dibongkar menjadi jalan raya untuk memfasilitasi kendaraan. Republika.co.id sempat mengikuti Pj Heru yang didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meninjau uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Santa pada Jumat.

baca juga: Tahukah Kamu, 7 Buah dari Surga yang Tercatat di Al Quran Ada di Sekitar Kita

Jalan yang sempat diinjak Pj Heru dan Irjen Karyoto tersebut terungkap sebelumnya merupakan jalur pedestrian. Hal itu karena aspal di lokasi memang terbilang masih baru.

Baca juga: Ini Dia Warisan Anies Yang Disingkir Heru

Ternyata, kebijakan Pj Heru tersebut ramai disorot di lini masa Twitter. Dia banyak mendapat kecaman lantaran mengubah trotoar menjadi jalan raya demi memperlancar arus lalu lintas. Dia pun dianggap lebih mewadahi kendaraan pribadi daripada pedestrian.

Baca juga: Pesan Megawati, Aria Bima: Tidak seideologi Keluar Saja dari Partai

Pada saat itu, salah satu pengguna sepeda motor bahkan sempat berteriak kepada petugas gabungan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya, karena putar balik yang biasa dilewati sudah ditutup. “Ga efektif nih,” kata salah satu pengguna sepeda motor yang berteriak ke arah Heru saat sedang meninjau lalu lintas.

Baca juga: Bidara, Pohon Surga Yang Disebut dalam Alquran: Inilah Manfaat Buat Kesehatan

Sementara itu, Pj Heru mengatakan, wajar saja jika ada warga tidak setuju dengan rekayasa lalu lintas di kawasan Santa. “Ya dari 100, satu yang bicara itu biasa. Sekarang kita mau untuk kepentingan lebih besar atau untuk yang perorangan? Jajaran Polda, Pemda DKI kan semua kan memperhatikan itu,” kata Heru. (sn03)

Baca juga: Ubah Jalur Pedestrian Jadi Jalan Raya, Warganet Curiga Heru Ingin Hapus Jejak Anies Baswedan

 

Baca juga: Teroris KKB Serang Pos Militer di Papua, 6 Prajurit Kopassus dan Kostrad Gugur, 9 Disandera

Baca juga: Megawati akan Gandeng Jokowi Pimpin Komunikasi Koalisi PDIP

Baca juga: Koalisi Perubahan:  Target Kemenangan Anies di Aceh Capai 90 Persen Suara

 

Previous articleDiumumkan hari Ini! Ini Dia Fasilitas Bagi Penerima Beasiswa IISMA 2023
Next articleMasyarakat Senang, Satgas Yonif 143/TWEJ Bagikan Makanan dan Pakaian
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.