Home Berita Pasca di Hempas Jokowi, Prabowo Rajai Survei Poltracking Indonesia

Pasca di Hempas Jokowi, Prabowo Rajai Survei Poltracking Indonesia

Jakarta, Sumbawanews.com. – Elektabilitas Capres Prabowo pasca terhibur janji manis Jokowi ternyata memuncaki hasil survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas calon presiden (capres) 2024. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul dari dua calon kuat lainnya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

baca juga: Singgung Cawapres Ganjar Pranowo, Jokowi: Termasuk Pak Prabowo

Poltracking menyatakan survei ini dilakukan pada periode Februari, Maret, April 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung.

Survei diawali dengan simulasi 20 nama calon presiden. Responden awalnya diberi pertanyaan ‘Di antara calon presiden berikut ini, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dalam Pilpres 2024?’. Hasilnya, Prabowo ada di urutan teratas yang dipilih responden dengan angka 28,8%, disusul Ganjar 27,5% dan Anies Baswedan 19,3%.

Baca juga: Rocky Gerung Minta Prabowo Maju Terus Pantang Mundur Sebagai Capres

Prabowo Subianto: 28,8%
Ganjar Pranowo: 27,5%
Anies Baswedan: 19,3%
Ridwan Kamil: 3,0%
Agus Harimurti Yudhoyono: 2,8%
Erick Thohir: 2,3%
Sandiaga Uno: 1,7%
Andika Perkasa: 1,6%
Ahmad Heryawan: 1,3%
Mahfud Md: 1,2%
Khofifah Indar Parawansa: 0,8%
Muhaimin Iskandar: 0,7%
Airlangga Hartanto: 0,4%
Puan Maharani: 0,3%
Muhammad Zainul Majdi: 0,3%
Zulkifli Hasan: 0,3%
Yahya Cholil Staquf: 0,1%
Luhut Binsar Pandjaitan: 0,1%
Tito Karnavian: 0,1%
Muhammad Mardiono: 0,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 7,3%.

Baca juga: Inilah 10 Cara Jokowi Menjegal Anies Baswedan Sebagai Capres 2024

Simulasi kemudian dikerucutkan menjadi 10 nama. Hasilnya ketiga nama tersebut tetap berada di hasil teratas. Rinciannya sebagai berikut:

Prabowo Subianto: 30,1%
Ganjar Pranowo: 28,3%
Anies Baswedan 20,4%
Ridwan Kamil: 3,3%
Erick Thohir: 2,8%
Agus Harimurti Yudhoyono: 2,8%
Sandiaga Salahuddin Uno: 1,7%
Muhaimin Iskandar: 1,6%
Airlangga Hartanto: 0,7%
Puan Maharani: 0,5%
tidak tahu/tidak jawab: 7,8%.

Baca juga: Setelah di Tetapkan Capres PDIP, Survey ILC: Ganjar Keok, Anies Melejit

Simulasi kembali dikerucutkan menjadi 3 nama capres dengan hasil Prabowo Subianto berada di urutan teratas (33%), disusul Ganjar Pranowo (31,1%) dan Anies Baswedan (22,4%).

“Kami mengukur elektabilitas capres mulai dari 20 simulasi nama kemudian 10 dikerucutkan dan menjadi 3. Kenapa tiga, karena yang kuat, diulang-ulang surveinya selalu tiga itu,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Tolak Dukung Ganjar Karena Banyak Melanggar Syariat Islam, Pemuda Ka’bah: Kami Mendukung Anies Baswedan

Hanta menekankan periode survei tersebut dilakukan saat mencuatnya polemik pembatalan U-20, namun sebelum PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres). Selain itu, Hanta menilai nama-nama capres yang muncul cukup kompetitif sehingga pemilihan cawapres bisa menentukan perolehan suara.

baca juga: Cawapres, Fahri Hamzah: Menteri & Mantan Menteri Jokowi

“Ini setelah ada koreksi isu U-20 tapi belum ada deklarasi Ganjar Pranowo. Angkanya Prabowo-Ganjar terpaut tipis di margin error tapi relatif terpaut di atas Pak Prabowo 28,8%. Disusul Ganjar di 27,5% lalu Anies baswedan 19,3%.

“Peta elektabilitas capres yang cukup kompetitif tadi, kedua beda kalau Pak Jokowi di periode kedua, Pak SBY periode keduanya bisa leluasa ambil cawapres, maka di mana peta ketiga orang cukup kompetitif, maka variabel cawapres cukup penting dilihat,” imbuhnya. (sn02)

Previous articlePeduli Anak Negeri, Danlantamal IX Tanamkan Jiwa Bahari Dengan Kenalkan Alutsista TNI AL Kepada Anak Usia Pra Sekolah
Next articleShalat Campur Pria dan Wanita Al Zaytun, Muslimat NU: Bukan Begitu Cara Muliakan Wanita Ajaran Nabi Muhammad
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.