Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Sumbawa, H. Burhanuddin Jafar Salam menyatakan, Partai Gelora optimis berkompetisi di perhelatan politik 2024 mendatang. Setelah melewati dua tahun sebagai tahun keyakinian, tahun ketiga merupakan tahun kesiapan untuk menyambut kompetisi 2024.
“Kemarin bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Partai Gelora ulang tahun ke dua. Artinya memasuki tahun ketiga, kami mempunya tagline adalah tahun kesiapan. Tahun pertama dan kedua adalah tahun keyakinan. Artinya partai gelora ini lahir oleh pendiri-pendiri, oleh Pak Anis Mata, Pak Fahri Hamzah dan teman-teman, tahun pertama dan kedua merupakan tahun keyakinan bagi seluruh kader Partai Gelora. Bahwa partai ini akan menjadi partai harapan Indonesia secara umum. Dan tentu partai ini akan melahirkan pemimpin-pemimpin dari kader-kader yang akan berkontribusi kepada Indonesia kedepan,” kata H. Burhanuddin Jafar Salam di kediamannnya, Rabu (09/02).
Tahun ketiga ini merupakan tahun kesiapan. Artinya seluruh kader partai gelora, siap untuk berkompetisi atau ikut dalam moment politik, yang sudah memasuki tahapan di 2022 ini. “Baik pendaftaran partai april nanti, maupun verifikasi factual sebagai parta baru. Kami Insya Allah sudah siap,” ucap BJS sapaan akrabnya.
Di Kabupaten Sumbawa, Partai Gelora telah merampungkan ke pengurusan di 24 kecamatan, serta 75 persen kepenguru di tingkat desa. Dan kepengurusan tingkat desa juga akan rampung sebelum verifikasi partai peserta dilakukan Agustus hingga Desember mendatang.
“Sambil jalan, memasuki tahun verifikasi agustus sampai desember, insya allah kami berkeyakinan persoalan-persoalan administrasi sebagai syarat sebuah partai, insya allah kami telah siap,” jelasnya.
Target 2024
Dalam kompetisi pemilihan anggota dewan, Partai Gelora optimis meraih 1 kursi DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pulau Sumbawa. “Saudara kita, kebanggaan tau dan tana samawa dan pendiri Partai Gelora, Bapak Fahri Hamzah insya allah akan diwakafkan untuk menjadi caleg DPR-RI Dapil Pulau Sumbawa,” sebut BJS.
Sedangkan untuk DPRD Provinsi dari Dapil kabupaten sumbawa dan sumbawa barat, ditargetkan meraih 1 kursi dari 8 kursi. Sedangkan untuk DPRD Kabupaten Sumbawa, menargetkan 5 kursi dari 45 kursi, yang diisi oleh 1 kursi dari 5 Dapil.
“Kalau kita bicara Pilkada. ibarat makan,sebelum bicara makan siang tentu kita bicara sarapan dulu. Hasil pileg memungkinkan, tentu partai gelora akan maju,” katanya.
Siapkan Kader Mumpuni
Ia menegaskan, Partai Gelora tengah dan telah mempersiapkan karakter dan kemampuan para kader untuk bertarung di 2024 mendatang. Sebagai bentuk komitmen untuk melahirkan kader yang mumpuni dan memiliki kemampuan untuk duduk sebagai anggota dewan.
“Tentu itu sasaran antara dari sebuah parta politik. Tentu selain kita membicarakan kursi legislative, tentu kita ingin melahir legislator dan eksekutif yang mumpuni. Yang bisa menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai legislator yang baik. Untuk itu, kami berproses dalam membentuk karakter dari kader gelora ini. sehingga siapapun yang akan terpilih, siap. Kami yakin kualitasnya sama, untuk menjadi perubahan bagi kualitas-kualitas legislator kita di kabupaten sumbawa. Sesuai dengan fungsi, tugas dan kewenangannya,” ucapnya.
Agar nantinya, jika kader Partai Gelora mendapat kepercayaan untuk mewakili rakyat di legislative, maka tidak menjadi anggota dewan pemanis dan pelengkap. “Bukan hanya sekedar lolos menjadi anggota DPR, tapi melewati proses-proses. Sehingga ketika dia menjadi anggota dewan, bukan anggota dewan yang hanya untuk datang, duduk, diam dan terima duit. Proses ini yang melahirkan,” jelas dia.
Ia berharap, masyarakat agar pandai memilih calon anggota dewan, dan tidak tergiur dengan hal-hal yang bersifat transaksional semata. “Ini harus kita tempa, menjadi pengurus partai, ada investasi politik, investasi sosial, bukan investasi uang saja. Walaupun memang sangat kita sadari dan memang kita sesalkan, umumnya narasi dikalahkan oleh neraca. Itu realita yang ada di lapangan,” katanya.
Namun sebagai bentuk kesiapan, Partai Gelora telah mempersiapkan kader untuk menghadapi 2024 mendatang. “Tentu kami dalam hal ini mengelaborasi kemungkinan-kemungkinan seperti itu. Namun kami berharap cara berpolitik yang kurang baik seperti itu, ya misalnya ada orang yang tidak pernah menjadi pengurus partai, investasi sosialnya minim, investasi politiknya bahkan tidak ada. namun karena neracanya bagus, isi tasnya bagus, bisa menjadi anggota dewan. kemudian hasilnya hanya melahirkan prestise-prestise saja, tanpa melahirkan prestasi bagi daerah yang kita cintai ini,” tegas BJS. (Using)