Jakarta, Sumbawanews.com. – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki kasus lelang proyek pengerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang (Cisem) tahap 2. KPK mulai meminta keterangan dari pihak-pihak terkait.
Salah satunya dari pelapor yaitu, Center of Energy and Resources Indonesia (CERI). KPK memanggil Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman ke KPK kemarin (31/07). Selama hampir 2 jam, KPK meminta keterangan dari pelapor.
Saat dikonfirmasi Indonesiawatch.id, Yusri mengatakan bahwa agenda pemanggilan dirinya adalah untuk mengkonfirmasi laporan CERI. Pada 12 Juli 2024 lalu, KPK sudah menerima laporan CERI, tentang persoalan lelang proyek pipa gas bumi Cisem 2.
Yusri enggan membeberkan isi percakapan dengan penyelidik KPK. Hanya saja, Yusri mengatakan ada 2 orang KPK didampingin oleh 2 sekretaris yang melakukan tanya jawab dengannya, kami sangat memberikan apresiasi atas langkah cepat KPK.
Menurut Yusri, KPK sangat menaruh perhatian pada kasus lelang proyek Cisem 2. Pasalnya proyek ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Selain itu, proyek ini juga melibatkan uang negara alias APBN sebesar hampir Rp 3 triliun. “Semuanya bersumber dari APBN,” ujar Yusri.
Pembangunan pipa gas Cisem tahap 1 dan tahap 2 masuk PSN. Proyek ditetapkan PSN melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Proyek strategis nasional lazimnya mulai saat lelang hingga pelaksanaannya dikawal oleh Direktur PPS Jamintel Kejaksaan Agung.
Persoalannya, meskipun diduga bermasalah, Kementerian ESDM tetap mensahkan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung sebagai pemenang lelang proyek. Penetapan KSO Timas-Pratiwi dituangkan dalam Surat Penetapan Pemenang oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 48/BN.02/KPA.DJM/2024 tanggal 4 Juli 2024.
Menurut, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, pihaknya sedang menunggu surat penetapan proyek multiyears dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk esekusi proyek. “Semoga minggu ini sudah terbit,” kata Laode.
Sebaiknya kita tunggu babak berikutnya apakah proses lelang proyek pipa gas Cisem 2 ini memang benar fair dan transparan serta jauh dari unsur KKN, tutup Yusri.(Sn01)