Home Berita Kompolnas Desak Polisi Selidiki Ancaman Pembunuhan Peneliti BRIN kepada Warga Muhammadiyah

Kompolnas Desak Polisi Selidiki Ancaman Pembunuhan Peneliti BRIN kepada Warga Muhammadiyah

Isi Ancaman Pembuhan Oknum Brin ke Warga Muhammadiyah

JAKARTA, Sumbawanews.com.- Pernyataan Oknum peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin bikin geger lini media sosial yang mengancam membunuh semua warga Muhammadiyah, membuat anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim mengaku geram.

Yusuf mengakui mengikuti perdebatan di media sosial (medsos) mengenai perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Termasuk beberapa komentar oleh akun tertentu yang menggunakan diksi kekerasan bermuatan ancaman, seperti ‘halal darahnya’ dan ‘bunuh’.

Baca juga: Ini Dia Isi Ancaman Oknum Peneliti BRIN Untuk Membunuh Semua Warga Muhammadiyah

Tidak terkecuali dengan pernyataan kontroversial Profesor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin dan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin. Bahkan, dalam statusnya, AP Hasanuddin ingin membunuh semua warga Muhammadiyah karena merayakan Idul Fitri 1444 pada Jumat (21/4/2023).

Terkait pernyataan nada kebencian di medsos yang mengancam pembunuhan warga Muhammadiyah, Kompolnas mendesak Polri turun tangan menyelidiki ancaman tersebut. “Tentu hal ini dipandang perlu meneruskan ke pihak Kepolisian untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan dugaan tindak pidana ujaran kebencian atau lainnya,” ucap Yusuf di Jakarta, Senin (24/4/2023).

baca juga: Ini dia Foto Lengkap Sholat Id di Ponpes Al-Zaytun, Perempuan Campur Laki-Laki

Meski begitu, Yusuf mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan pernyataan kontroversial dari Hasanuddin tersebut. Dia meminta agar masyarakat untuk mempercayakan penanganan dugaan ujaran kebencian tersebut kepada pihak kepolisian.

“Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menanganinya. Oleh karena itu, diharapkan juga kepada semua pihak untuk dapat bersikap teduh dan tawadlu dalam menyikapi perbedaan,” kata Yusuf.

baca juga: Jokowi Minta Tunda Balik bagi Semua Pemudik, Ada Apa ya?

Apalagi, lanjut Yusuf, pada saat ini, Indonesia sedang berada dalam tahun politik menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga, semua anak bangsa sekiranya dapat menahan diri untuk tidak terjebak dalam adu domba suku, agama, ras, antargolongan (SARA).

Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod mengecam komentar yang dibuat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Ma’mun heran, mengapa metode Muhammadiyah yang berbeda dalam menentukan Lebaran dipermasalahkan sampai harus mengancam di media sosial (medsos).

Baca juga: Setelah di Tetapkan Capres PDIP, Survey ILC: Ganjar Keok, Anies Melejit

Dia pun heran dan mengecam, seorang peneliti BRIN bersikap layaknya preman daripada seorang intelektual dalam menyikapi perbedaan. Dia pun meminta aparat penegak hukum untuk bertindak. (sn02)

Previous articleIni Dia Isi Ancaman Oknum Peneliti BRIN Untuk Membunuh Semua Warga Muhammadiyah
Next articleBela Anak Buah Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Prof Thomas: Perlu Dilihat Konteks
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.